Jumat 07 Apr 2023 14:40 WIB

Ditopang proyek IKN, Pengembang Optimistis Bisnis Properti di Balikpapan Bakal Cerah

Sepanjang 2022, KBAG berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 77 miliar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
 Foto yang diambil dengan drone menunjukkan lokasi pembangunan ibu kota negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur,  Rabu (8/3/2023). Pengembang hunian optimistis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) memberikan dampak positif bagi bisnis properti di Balikpapan.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Foto yang diambil dengan drone menunjukkan lokasi pembangunan ibu kota negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (8/3/2023). Pengembang hunian optimistis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) memberikan dampak positif bagi bisnis properti di Balikpapan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang hunian optimistis pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) memberikan dampak positif bagi bisnis properti di Balikpapan. Sebagai pengembang properti yang berbasis di Balikpapan, PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) cukup yakin prospek bisnis properti di Balikpapan menjadi cukup cerah.

"Proses permindahan ibukota yang sedang dilaksanakan menjadi pendorong utama peningkatan porspek bisnis properti di Balikpapan, terutama untuk segmen hunian," kata Direktur Utama Perseroan Nicholas Sumasto Tjia melalui siaran pers, Kamis (6/4/2023).

Baca Juga

Tahun ini Perseroan berencana, memaksimalkan seluruh stakeholder yang dimiliki, mempersiapkan gelombang para ASN yang akan pindah ke IKN dan memanfaatkan peluang yang akan berimbas dengan pencapaian target 2023.

Sepanjang 2022, KBAG berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 77 miliar. Angka ini meningkat sebesar 98 persen dari penjualan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 39 miliar. 

Seiring dengan peningkatan penjualan, KBAG juga mencatatkan peningkatan laba usaha serta laba bersih yang cukup signifikan. Laba usaha tumbuh 391 persen menjadi Rp 1,8 miliar, sedangkan laba bersih meningkat 498 persen menjadi Rp 9,3 miliar.

mengatakan beberapa faktor yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan Perseroan antara lain karena tingkat kepercayaan konsumen terhadap produk KBAG. "Hal ini berdampak pada meningkatnya nilai jual," kata Nicholas. 

Dari sisi Neraca, total asset KBAG tidak mengalami perubahan yang signifikan. Total aset mengalami penurunan tipis sebesar tiga persen dari Rp 458 miliar menjadi Rp 443 miliar pada 2022. Hal ini dikarenakan oleh penurunan liabilitas sebesar 31 persen dari Rp 77 miliar menjadi Rp 53 miliar. 

Sedangkan dari sisi ekuitas, KBAG membukukan peningkatan tipis sebesar dua persen dari Rp 381 miliar menjadi Rp 390 miliar pada 2022. Kenaikan ini utamanya disebabkan karena laba bersih yang diperoleh Perseroan sehingga meningkatkan saldo laba ditahan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement