REPUBLIKA.CO.ID,SOLO – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan sikapnya terkait tim nasional Israel yang menghadiri ANOC World Beach di Bali. Ia mengatakan, hal tersebut akan diurus langsung oleh gubernur Bali, I Wayan Koster.
Hal tersebut disampaikan oleh Ganjar seusai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) shalat Jumat di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. "(Sikap timnas Israel berlaga di Bali tetap sama?) Nanti biar diurus Pak Koster," kata Ganjar, Jumat (7/4/2023).
Ditanya apakah dirinya sudah berkomunikasi lagi dengan Koster terkait hal tersebut, ia mengatakan, dirinya belum kembali menjalin komunikasi. Ditanya soal saran apa yang akan diberikan terkait acara di Bali tersebut, ia mengatakan, biar diurus oleh Gubernur Bali. Ia juga enggan menjawab ketika ditanya soal sikapnya terhadap Israel.
"Belum, belum. (Ada saran?) Ndak, ya biar Pak Koster yang bicara," katanya.
Sebelumnya, Gubernur Bali I Wayan Koster tetap menolak kedatangan kontingen Israel yang akan hadir di ANOC World Beach Games yang dijadwalkan berlangsung 5-12 Agustus 2023 di Bali. Ia mengatakan dirinya tetap bersandar kepada konstitusi yang masih berlaku di Indonesia.
"Saya tetap berpatokan pada konstitusi dan Permenlu No 3 Tahun 2019 yang melarang untuk mengibarkan bendera dan lagu kebangsaan Israel sebagai satu entitas di Indonesia. Jadi, saya tetap menolak kehadiran Israel di Bali, termasuk di ANOC World Beach Games mendatang," ujar Koster di Pura Besakih, Kabupaten Karang Anyar, Bali, Rabu (5/4/2023).
Konsistensi Wayan untuk terus menolak Israel dan mencampuradukkan antara olahraga dengan politik belum berubah. Sebelumnya, politikus PDIP itu menolak timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata dengan berbagai alasan. Mulai dari takut trauma bom hingga membawa nama presiden pertama, Ir Sukarno.
Akibatnya, Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) memutuskan Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 yang seharusnya berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2023. Saat menolak Israel di Piala Dunia U-20, Koster menilai kehadiran timnas Israel berpotensi mengancam keamanan di Bali. Karena itu, ia menolak kedatangan Israel ke Indonesia, khususnya ke Bali.
Koster sebelumnya juga menyebut kehadiran Israel akan menimbulkan pro dan kontra di Indonesia, khususnya terkait konflik dengan Palestina. Ia mengangkat prinsip kemanusiaan sesuai amanat tokoh proklamasi Soekarno dalam menolak timnas Israel. Menurut Koster, hal itu tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan.
Penolakan terhadap timnas Israel, lanjut Koster, juga sesuai amanat UUD 1945 yang dipegang teguh Presiden Pertama RI, Sukarno.