REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta rekan-rekannya dari Partai Republik di Kongres untuk memangkas pendanaan Departemen Kehakiman AS dan FBI. Permintaan ini diajukan satu hari setelah Trump mengaku tidak bersalah di pengadilan New York atas 34 tuduhan kejahatan pemalsuan catatan bisnis.
Trump mulai membidik otoritas penegak hukum federal meskipun tuntutan pidana terhadapnya dilakukan bukan oleh mereka tetapi oleh jaksa wilayah Manhattan. Saat ini Trump menghadapi dua penyelidikan kriminal Departemen Kehakiman yang dipimpin oleh Penasihat Khusus Jack Smith yang ditunjuk oleh Jaksa Agung AS Merrick Garland. Keduanya tampak berakselerasi dalam beberapa bulan terakhir.
"Republil Di Kongres Harus Membuang DOJ dan FBI Sampai Mereka Sadar," tulis Trump di platform media sosialnya merujuk pada singkatan dari Departemen Kehakiman.
Permintaan Trump tidak mungkin diperhatikan oleh Kongres, dengan Demokrat mengendalikan Senat dan Republik memimpin //House of Representatives//. Ini juga akan menjadi perubahan tajam bagi Partai Republik.
Dulu Partai Republik telah mendukung pendanaan yang kuat untuk penegakan hukum. Mereka mengkritik proposal dari beberapa pihak kiri dalam beberapa tahun terakhir untuk "menggunduli" departemen kepolisian setempat.
FBI yang merupakan bagian dari Departemen Kehakiman adalah badan intelijen dan keamanan domestik AS. Trump sendiri menunjuk direktur FBI saat ini Christopher Wray, setelah memecat kepala FBI sebelumnya James Comey pada 2017.
Trump mendukung peningkatan pengeluaran untuk Departemen Kehakiman saat menjabat sebagai presiden dari 2017 hingga 2021. Anggarannya, angka Gedung Putih menunjukkan, meningkat empat persen selama rentang waktu itu menjadi 38,7 miliar dolar AS.