REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bulatnya bulan bersinar terang dari dek heli KRI dr Radjiman Wedyodiningrat 992, tepat di waktu sahur, Jumat (7/4/2023). Langit tak terlalu hitam pekat berkat sinarnya. Bulan menjadi satu-satunya penghias langit kala itu.
Para peserta pesantren kilat yang digelar oleh TNI AL dan Baznas, mengantre untuk mendapat makanan sahur. Alat makan yang disediakan untuk mereka berupa piring makan yang terbuat dari stainless steel, dengan cetakan untuk wadah nasi dan lauk-pauk, serta sendok.
Antreannya panjang, sampai sekitar 10 meter. Hingga pada satu titik, antrean terhenti karena kehabisan piring makan. Namun, tak lama untuk menunggu itu. Santri-santri yang telah selesai makan langsung menumpukkan piring makannya, agar segera dicuci kembali.
Sebagian santri yang lain kompak menunggu temannya makan hingga suapan terakhir. Piring bekasnya pun langsung dicuci sendiri, agar ia bisa mendapat hidangan nasi dan lauk-pauk.
Anggota TNI AL bertugas membagikan nasi dan lauk kepada para santri dan juga sejumlah awak media. Lauk yang disediakan saat itu, buncis dan ayam. Mereka menyantap di heli deck, yang disulap menjadi tempat utama agenda Pesantren Kilat yang mengangkat tajuk 'Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi (Ekspresi) Baznas' itu.
Di dek heli, dibangun sebuah tenda warna putih dan di bawahnya beralaskan karpet biru. Para peserta pesantren kilat membuat barisan-barisan lurus agar tampak rapi saat menyantap makanan sahur. Hamasa Qolbi Rizki asyik melahap hidangan sahurnya. Siswa kelas X dari pondok pesantren Nurul Fikri Serang itu memotong-motong daging ayam lalu dibalut dengan nasi yang hangat. Diserok dengan sendok, lalu diterbangkan ke dalam mulut.
"Senang banget bisa ikut pesantren kilat di kapal. Ini pengalaman pertama saya naik kapal sama ikut pesantren kilat di kapal. Ada banyak hal berharga. Karena kan di sini banyak dapat pengetahuan baru tentang zakat, apalagi pengalaman baru," kata Hamasa sambil menyantap hidangan sahur.
Solihin, guru dan waka kesiswaan SMAIT At-Taufiq yang menjadi pendamping siswa dalam pesantren kilat ini, juga menyampaikan kegembiraannya dengan kegiatan pesantren kilat di kapal ini. Menurut dia, kegiatan yang digelar Baznas melalui pesantren kilat di kapal sangat unik. Para santri bisa fokus untuk meningkatkan ibadah dan sekaligus mendapat literasi zakat langsung dari Baznas.
"Idenya juga menarik. Baznas bersama TNI AL mengadakan pesantren kilat di kapal TNI AL, ini berarti kan ada sinergi yang kuat dan matang untuk bagaimana memperhatikan generasi muda agar melakukan banyak kegiatan positif," ucapnya.
Setelah sahur, para santri menunaikan sholat subuh berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tilawah Alquran yang dilakukan dengan membentuk kelompok lingkaran. Para santri membaca Alquran dengan penuh khidmat di dek utama Kapal 992 itu setelah melaksanakan sholat Subuh.
Usai tilawah Alquran, para santri memiliki waktu sekitar 30 menit mempersiapkan diri mereka untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu pemaparan kiprah Baznas RI selama 22 tahun oleh pimpinan Baznas RI, dengan mengambil lokasi di dek heli.
Dalam kesempatan itu, di hadapan santri, pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian Saidah Sakwan, Deputi Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Imdadun Rahmat, dan Deputi Baznas RI Bidang Pengumpulan Arifin Purwakananta, juga sempat membawakan sebuah tembang religi yang dipopulerkan Bimbo, 'Rasul Menyuruh Kita', sebuah lagu gubahan dari puisi Taufik Ismail. Bahkan, Arifin hingga berdiri membacakan puisi tersebut dengan penuh resapan.
Para peserta pesantren kilat dari kalangan siswa SMA. Peserta berjumlah sekitar 300 orang merupakan siswa/siswi SMA dari seluruh Jabodetabek. Pesantren Kilat Ramadhan ini bertujuan memberi pengalaman kepada anak-anak muzaki untuk melihat lebih dekat proses pengelolaan dan pendistribusian dana zakat.