Jumat 07 Apr 2023 20:21 WIB

Hamas: Israel Incar Setiap Situs Islam dan Kristen di Yerusalem

Situasi di Palestina kembali memanas sejak pasukan Israel mengusir jamaah di Al Aqsa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
 Polisi Israel menangkap seorang wanita Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa setelah penggerebekan di situs di Kota Tua Yerusalem pada bulan suci Ramadhan, Rabu (5/4/2023).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel menangkap seorang wanita Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa setelah penggerebekan di situs di Kota Tua Yerusalem pada bulan suci Ramadhan, Rabu (5/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pemimpin senior Hamas Hisham Qassem mengatakan, pasukan Israel menargetkan setiap situs suci Islam dan Kristen di Yerusalem. Dia menegaskan, setiap serangan Israel ke tempat-tempat suci tersebut tidak akan diakhiri dengan kecaman semata.

“Israel menargetkan setiap situs Islam dan Kristen di Yerusalem untuk menyelesaikan proyek permukiman ilegal Zionis,” kata Qassem dalam sebuah pernyataan pada Kamis (6/4/2023), dikutip laman Middle East Monitor.

Baca Juga

Dia pun menyerukan masyarakat internasional untuk segera memutuskan hubungan dengan Israel, termasuk sejumlah negara Arab yang telah melakukan normalisasi diplomatik. “Robek semua perjanjian yang memungkinkan musuh (Israel) membelenggu rakyat kita. Sudah waktunya untuk sikap bersatu Arab-Islam,” ujar Qassem.

Situasi di wilayah Palestina kembali memanas sejak pasukan Israel melakukan penggerudukan dan pengusiran terhadap jamaah Muslim yang tengah beriktikaf di kompleks Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4/2023) lalu. Pasukan Israel juga merusak dan menjebol jendela Masjid Al-Qibli, kemudian menembakkan gas air mata ke dalamnya. Masjid Al-Qibli merupakan salah satu masjid di kompleks Al-Aqsa.

Setelah menembakkan gas air mata, pasukan Israel merangsek ke dalam masjid kemudian memukuli sejumlah jamaah menggunakan pentungan dan laras senjata. Lebih dari 500 orang ditangkap Israel pada Rabu lalu. Tindakan pasukan Israel dikutuk oleh negara-negara Muslim, termasuk kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.

Hamas pun sempat meluncurkan sejumlah roket ke Israel pada Kamis lalu. Pada hari yang sama, sebanyak 34 roket turut ditembakkan dari Lebanon ke wilayah utara Israel. Itu menjadi serangan terbesar sejak 2006, yakni ketika Israel berperang dengan Hizbullah. Sebanyak 25 roket berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Israel.

Israel menyalahkan Hamas atas serangan roket dari Gaza dan Lebanon. Pada Jumat (7/4/2023) pagi, Israel melancarkan serangan ke kedua wilayah tersebut. Situs-situs Hamas menjadi sasaran utama. Belum dilaporkan tentang apakah ada korban jiwa akibat serangan Israel ke Lebanon dan Gaza. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement