Jumat 07 Apr 2023 23:08 WIB

Baznas Kenalkan Prinsip Pengelolaan Zakat kepada Anak-anak Muzaki

Pesantren Kilat Ekspresi Baznas diikuti 300 siswa-siswi yang merupakan anak Muzakki

Baznas menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah di atas kapal milik TNI AL KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) yang berlangsung selama tiga hari dari Kamis sampai Sabtu (6 --- 8 April 2023).
Foto: dok Baznas
Baznas menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah di atas kapal milik TNI AL KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) yang berlangsung selama tiga hari dari Kamis sampai Sabtu (6 --- 8 April 2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mengenalkan para anak muzaki yang mengikuti Pesantren Kilat Ekspedisi Ramadhan Penuh Inspirasi (Ekspresi) tentang pengelolaan zakat.

Baznas menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1444 Hijriah di atas kapal milik TNI AL KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) yang berlangsung selama tiga hari dari Kamis sampai Sabtu (6 --- 8 April 2023).

Menurut Pimpinan Baznas Bidang Pendistribusian dan Pemberdayaan Saidah Sakwan, kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman kepada para anak muzaki untuk melihat lebih dekat proses pengelolaan dan pendistribusian dana zakat.

"Baznas adalah lembaga negara non struktural yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola dana zakat, infak dan sedekah," kata Saidah di hadapan peserta Pesantren Kilat Ekspresi Baznas, Jumat (7/4/2023).

Menurut Saidah, dana yang dikelola oleh Baznas harus digunakan sesuai dengan visi utama Baznas, yaitu untuk mensejahterakan masyarakat."Dana Baznas tidak boleh didistribusikan secara sembarangan tapi harus kepada delapan asnaf yang sudah ditentukan," terangnya.

Saidah kemudian mengutip ayat Al-Quran surat At-Taubah ayat 60 tentang delapan asnaf zakat, yang artinya: "Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana."

Saidah menyebut, per hari ini dana zakat yang dikelola di seluruh Indonesia mencapai Rp 24 triliun, dan tahun ini ditargetkan untuk mencapai Rp 33 triliun. "Dana tersebut sangat besar dan tidak bisa digunakan sembarangan, apalagi dikorupsi," tegas Saidah.

Pemanfaatan dana zakat yang dikumpulkan oleh Baznas didistribusikan dalam berbagai program antara lain untuk merenovasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang secara nasional telah mencapai sebanyak 9.280.

Kemudian, untuk diberikan kepada ribuan mahasiswa S1 dan S2 dalam program beasiswa Cendekia Baznas yang bekerja sama dengan 129 perguran tinggi di Indonesia.

Kemudian, ada sekitar 2.500 santri kelas tiga sekolah menengah atas yang diberikan beasiswa untuk mengikuti bimbingan belajar (Bimbel) untuk menembus Perguruan Tinggi Negeri."Banyak anak-anak Indonesia yang untuk sekadar bermimpi saja tidak bisa. Dengan dana zakat ini bisa kita fasilitasi," tutur Saidah.

Dalam kesempatan sama, Deputi II Bidang Pendiatribusian dan Pendayagunaan, Dr. H.M. Imdadun Rahmat, MS.i, mengatakan, selain program yang bersifat karitatif, Baznas juga memiliki program-program yang bersifat pemberdayaan seperti Z Mart, Z Auto, Z Coffe, dan Z Chicken.

"Ini semua usaha yang dimiliki oleh para mustahik agar mereka bisa menjadi muzaki di kemudian hari," ujar Imdad. Dengan menjadi muzaki, lanjutnya, mereka nantinya bisa menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi.

Menurut Imdad, zakat adalah instrumen penting di dalam ajaran Islam untuk memberdayakan kelompok rentan yang termasuk dalam kelompok delapan asnaf zakat.

"BAZNAS telah menyiapkan skema penyaluran yang cukup banyak namun secara garis besar meliputi dua program, yang bersifat karitatif dan pemberdayaan," ujarnya.

Menurut Imdad, Baznas harus hadir dalam berbagai macam aspek, sebab pada prinsipnya segala bentuk kesulitan mustahik harus mendapatkan solusi.

Pesantren Kilat Ekspresi Baznas diikuti oleh 300 siswa-siswi dari berbagai sekolah dan pesantren di Jabodetabek yang rata-rata merupakan anak muzaki.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement