Jumat 07 Apr 2023 23:19 WIB

Bangunan RS Salak yang Terbakar Merupakan Cagar Budaya

Rumah Sakit Salak merupakan cagar budaya yang dibangun sejak 1894

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, memberikan keterangan terkait olah TKP kebakaran RS Salak, Jumat (7/4/2023).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, memberikan keterangan terkait olah TKP kebakaran RS Salak, Jumat (7/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Salah satu bangunan yang terbakar di Rumah Sakit Salak pada Jumat (7/4/2023) ialah Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) 03.04.01 Bogor. Bangunan ini merupakan cagar budaya yang dibangun sejak 1894.

“Kalau instalasi ini memang bangunan lama ya bisa lihat di situ 1894. Kantor Denkes yang hangus juga memang merupakan salah satu cagar budaya,” kata Danrem 061 Suryakancana, Brigjen TNI Rudy Saladin, di lokasi, Jumat (7/4/2023).

Baca Juga

Rudy sendiri mengaku menyayangkan hal tersebut. Sehingga ia berharap segera ada revitalisasi atau program dari Pemerintah Daerah untuk mengembalikan lagi cagar budaya ini.

Dia menyebutkan, fasilitas yang terbakar di Markas Denkesyah tersebut meliputi ruang staf, termasuk ruang fisioterapi, dan farmasi. Ia pun memastikan bangunan yang terbakar bukan merupakan tempat rawat inap pasien.

“Alhamdulillah kondisinya saat ini tidak banyak pasien dan kosong. Semua bisa kita amankan dari segi personel. Kurang dari dua jam api bisa dipadamkan walaupun cuaca sangat terik,” tuturnya.

Kendati demikian, ia belum bisa memastikan dan mengkalkulasikan berapa kerugian yang diderita dari peristiwa kebakaran ini. Namun fasilitas yang jelas terdampak ialah Markas Denkesyah, ruang farmasi, fisioterapi, dan unit koperasi milik Denkesyah.

Sejumlah alat penting seperti alat fisioterapi pun sempat diselamatkan. Mengingat alat tersebut merupakan alat yang bisa dipindah-pindah atau portable.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, akan mengkoordinasikan dinas terkait untuk memeriksa instalasi listrik di seluruh bangunan cagar budaya di Kota Bogor. Serta memastikan hidran di titik-titik terdekat masih berfungsi dengan baik.

“Ini kan kita lihat kemungkinan besar karena korsleting listrik, bukan karena zat kimia meledak atau seperti apa,” ujarnya.

Ketika ditanya perihal revitalisasi, Bima Arya mengaku akan melakukan audit terlebih dahulu. “Saya perintahkan nanti dinas terkait untuk mengaudit semua cagar budaya dan bangunan vital strategis, dicek instalasi listriknya,” pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan kebakaran melanda Rumah Sakit Salak di Jalan Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Diperkirakan api diakibatkan oleh konsleting listrik di sekitar ruangan medical check up.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement