REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan bulan Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat suasana kekeluargaan dan persatuan di tengah keberagaman Bangsa Indonesia yang majemuk. Karena, tidak sedikit ancaman perpecahan menjadi pemicu yang berpotensi memperkeruh kesatuan dan keutuhan bangsa.
Dia pun menekankan pentingnya moderasi beragama dan toleransi sebagai kunci dalam merawat kerukunan, khususnya dalam memperkokoh persaudaraan antarsesama. “Moderasi dan toleransi beragama menjadi kunci terciptanya kerukunan,” ujar Wapres Ma'ruf Amin dalam sambutannya pada acara Peringatan Nuzulul Qur’an, 17 Ramadan 1444 H atau bertepatan dengan Jumat malam (07/04/2023).
Menurut Kiai Ma'ruf, dalam menjaga persatuan diperlukan pengelolaan moderasi beragama sebagai fondasi yang penting dalam membangun konsensus kesatuan bangsa. Sebab, manajemen moderasi beragama merupakan instrumen penting dalam mencegah konflik, membangun konsensus, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kerukunan umat adalah fondasi bagi persatuan dan kedamaian bangsa kita,” ujarnya.
Lebih jauh, Kiai Ma'ruf menambahkan seluruh upaya pemerintah bersama para pemangku kepentingan dan juga masyarakat dalam memajukan Indonesia dapat terwujud melalui adanya kerukunan dan kolaborasi yang terencana dengan baik.
“Seluruh program, rencana dan kerja kebaikan demi mewujudkan visi Indonesia Maju hanya dapat dieksekusi jika bangsa kita rukun dan bersatu,” ujarnya.
Pada acara dengan tema Momentum Merawat Kerukunan Umat ini, dia juga menaruh harapan kepada masyarakat agar dapat terus meningkatkan kontribusi dalam menebar kedamaian antarsesama.
“Saya berharap umat Islam Indonesia dapat menjaga praktik kerukunan yang sudah baik ini, dan diharapkan berkontribusi lebih banyak lagi dalam mewujudkan dunia yang damai,” harapnya.
Menutup sambutannya, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia ini mengucapkan selamat memperingati Nuzulul Qur’an dan mengajak masyarakat untuk terus menjaga dan merawat kerukunan bersama.
“Saya mengajak kita semua untuk tidak letih merawat kerukunan umat, dan berkarya demi Indonesia,” ajak Wapres.
Dalam kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD juga menyampaikan bahwa komitmen bangsa dalam menjaga kerukunan merupakan sebuah hal yang wajib dan tidak dapat diganggu gugat.
“Kita agar terus berada di garis depan dalam merawat dan menjaga harmoni dalam keberagaman. Keberagaman telah memberikan bangsa Indonesia kekayaan yang amat mahal. Untuk itulah komitmen kita menjaga kerukunan adalah sesuatu yang wajib dan final,” ungkap Mahfud.
Hadir pada kesempatan tersebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, dan Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Nasaruddin Umar.