Sabtu 08 Apr 2023 15:20 WIB

Korut Kembali Uji Drone Bawah Air Berkemampuan Nuklir

Korut menyebut drone tersebut sebagai senjata rahasia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Foto kombinasi yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pengujian sistem senjata strategis bawah laut oleh lembaga penelitian ilmu pertahanan nasional di Korea Utara, 04-07 April 2023.
Foto: EPA-EFE/KCNA
Foto kombinasi yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) resmi menunjukkan pengujian sistem senjata strategis bawah laut oleh lembaga penelitian ilmu pertahanan nasional di Korea Utara, 04-07 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) kembali menguji coba drone bawah air berkemampuan nuklir miliknya yang diberi nama Haeil-2. Korut menyebut drone tersebut sebagai senjata rahasia.

Kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dalam laporannya pada Sabtu (8/4/2023) mengungkapkan, uji coba Haeil-2 dilakukan di Laut Timur atau dikenal juga sebagai Laut Jepang pada 4-7 April lalu. Drone dikerahkan dari pelabuhan di Provinsi Hamgyong Selatan pada Selasa lalu. Uji coba hulu ledak dilakukan pada Jumat lalu setelah drone bawah air itu bergerak dalam lintasan berbentuk oval dan angka delapan yang mensimulasikan jarak 1.000 kilometer selama 71 jam enam menit.

Baca Juga

“Sistem ini akan berfungsi sebagai potensi militer yang menguntungkan dan prospektif dari angkatan bersenjata Korut yang penting untuk menahan semua aksi militer musuh yang berkembang, menghilangkan ancaman, dan mempertahankan negara," kata KCNA dalam laporannya.

Uji coba pertama Haeil-2 dilakukan Korut pada 24 Maret lalu. Korut mengklaim, “senjata rahasia” itu mampu menghasilkan “tsunami radioaktif” dan menyerang musuh secara tersembunyi. Pada 28 Maret, Korut meluncurkan hulu ledak nuklir taktis Hwasan-31 untuk pertama kalinya dan mengklaim bahwa mereka telah melakukan uji peledakan bawah air dari drone Haeil-1 sehari sebelumnya.