REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah penumpang bus mengeluhkan minimnya fasilitas ruang tunggu di Terminal Grogol. Padahal, terminal tersebut merupakan terminal bantuan untuk masa angkutan mudik Lebaran dari wilayah Jakarta Barat.
"Setiap kali sampai di sini (Terminal Grogol), kami mesti mesti buru-buru menuju ke bawah pohon-pohon yang ada di pinggiran terminal untuk berteduh. Soalnya belum ada ruang tunggu," ungkap Siti seorang penumpang bus di Terminal Grogol, Sabtu (8/4/2023).
Menurut Siti, terminal bus sebagai fasilitas umum semestinya memiliki fasilitas yang memadai sehingga calon penumpang merasa nyaman dan tidak memilih naik bus dari terminal bayangan. Selain itu, menurut dia, fasilitas ruang tunggu sangat diperlukan bagi calon penumpang yang membawa anak maupun kalangan lanjut usia.
"Dianjurkan untuk menggunakan terminal resmi, tetapi fasilitasnya kurang memadai. Jadi terminal sebaiknya punya ruang untuk menampung banyak orang juga," kata dia.
Penumpang juga mengeluhkan fasilitas toilet yang masih berbayar. Sedangkan di terminal lain sudah gratis dengan kondisi yang bersih.
"Belum lagi fasilitas toilet dan kamar mandi yang masih berbayar," kata Siti.
"Saya kemarin ke Terminal Pulo Gebang, fasilitasnya lengkap. Ada ruang tunggu, toilet dan kamar mandi gratis. Jadi tidak perlu berteduh di bawah pohon begini," tambah Siti
Sebelumnya, Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mempersiapkan 2.300 armada bus untuk diberangkatkan dari tujuh terminal di DKI Jakarta. Tujuh terminal itu terdiri dari empat terminal utama yakni Pulo Gebang, Kampung Rambutan, Kalideres dan Terminal Tanjung Priok.
Sedangkan tiga terminal bantuan yang disiapkan antara lain Terminal Muara Angke, Terminal Grogol, dan Terminal Lebak Bulus.