REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekitar 140 ribu jamaah Palestina menghadiri sholat tarawih, di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem.
Dilansir di English Wafa, Sabtu (8/4/2023), diperkirakan 140m ribu jamaah Muslim menghadiri sholat Isya dan Tarawih pada hari ke-16 bulan Ramadhan di kompleks masjid meskipun ada pembatasan yang diperketat dan pengerahan militer yang ditingkatkan di gerbang tempat suci dan di seberang Kota Tua Yerusalem.
Hal ini terjadi dua hari setelah pasukan pendudukan Israel menyerbu Masjid Al Aqsa, sementara hampir 20 ribu jamaah masih melakukan sholat malam Ramadhan tarawih dan secara paksa memindahkan mereka dari aula sholat dan halaman sekitarnya untuk malam kedua berturut-turut. Pada hari Selasa, pasukan pendudukan menyerbu Masjid Al-Aqsa dan menyerang jamaah dalam adegan mengejutkan yang direkam dalam video dan dibagikan secara luas di media sosial. Hal tersebut menimbulkan kecaman internasional.
Petugas polisi bersenjata lengkap terlihat mendorong jamaah Muslim yang damai, termasuk pria lanjut usia, dari menarik sajadah mereka dan memaksa mereka meninggalkan lokasi. Dalam adegan lain, polisi terekam memukuli jamaah dengan pentungan dan popor senapan sementara mereka tampak berbaring di lantai dan menembakkan gas air mata di dalam Al-Aqsa yang gelap.
Sementara itu, wanita terdengar berteriak sebagai bentuk protes. Kebrutalan polisi terhadap para jamaah mengingatkan pada ketegangan Ramadhan 2021 dan kekerasan Mei atas pengambilalihan properti Palestina oleh pemukim Israel di Sheikh Jarrah dan perambahan di kompleks masjid. Hal itu memicu penembakan rentetan roket dari selatan Lebanon ke Israel dan Israel berikutnya serangan udara di Lebanon dan Jalur Gaza yang terkepung.