Ahad 09 Apr 2023 12:25 WIB

Bayi Badak Putih Afrika Jadi Penghuni Baru Taman Safari Bogor

Populasi badak di Indonesia saat ini masuk dalam kategori rawan kepunahan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Gita Amanda
Seekor badak putih afrika bernama Juma, melahirkan bayi bernama Ramadani Jumat Agung di Taman Safari Bogor pada Jumat (7/4/2023).
Foto: Dok. Taman Safari Bogor
Seekor badak putih afrika bernama Juma, melahirkan bayi bernama Ramadani Jumat Agung di Taman Safari Bogor pada Jumat (7/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kelahiran seekor bayi badak putih afrika di bulan Ramadhan 1444 Hijriyah disambut gembira oleh Taman Safari Bogor. Hal ini juga menjadi berita besar bagi Indonesia karena populasi badak di Indonesia saat ini juga masuk dalam kategori rawan kepunahan.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Badak Indonesia (YABI), Letjen TNI (Purn) Dodik Widjanarko mengatakan, badak putih afrika ini lahir pada Jumat (7/4/2023) malam dan dinamakan Ramadani Jumat Agung. Bayi badak ini lahir dari indukan badak putih afrika bernama Juma.

Baca Juga

“Kita namai Ramadani Jumat Agung (Raja), karena lahir di Bulan Suci Ramadhan 2023 tepat saat perayaan Jumat Agung,” kata Dodik dalam keterangannya, Ahad (9/4/2023).

Dodik YABI berkomitmen memberikan dukungan penuh Taman Safari Bogor, untuk terus melestarikan ekosistem dan populasi badak di Indonesia. Mengingat populasi badak di Indonesia saat ini juga masuk dalam kategori rawan kepunahan.

“Dan tiga bulan mendatang ada kabar baik lagi, Badak Sumatera di Waykambas akan lahir lagi. Kini usia kandungannya sudah hampir mendekati masa lahir,” ungkapnya.

Ketua Umum YABI yang juga Founder Taman Safari Bogor, Jansens Manansang, berharap kecintaan masyarakat Indonesia terhadap badak terus meningkat. “Kami mengharap dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat agar terus mendukung upaya pelestarian Badak, khususnya Badak Sumatera dan Badak Jawa,” ujarnya.

Jansens menegaskan, Taman Safari Bogor juga berkomitmen dalam melestarikan dan menjaga populasi badak putih. Bahkan terus dilakukan dengan berbagai cara.

“Kami siapkan beberapa strategi selain perkawinan alami. Ini kami lakukan untuk terus mempertahankan populasi badak di Tanah Air agar anak cucu kita bisa melihat bagaimana wujud dan bentuk satwa badak ini turun-temurun,” jelasnya.

Head of Medical Animal Taman Safari Indonesia, Bongot Huaso Mulia, Ramadani Agung lahir dari indukan Badak Putih Afrika bernama Juma yang usianya sudah menyentuh 20 tahun. Ini adalah hasil perkawinan langsung dengan induk jantan bernama Merdeka yang usianya juga sudah 20 tahun.

Ia mengatakan masa kandungan badak Ramadani Agung ini hampir genap 16 bulan sebelum lahir. Kondisinya sangat sehat bugar. Dengan lahirnya Ramadani ini, kata Bongot, maka genap ada enam ekor Badak Putih Afrika di Taman Safari Bogor.

“Satu jam setelah lahir langsung berdiri dan menyusui induknya yakni Juma. Ini kondisi yang tidak biasa. Lebih cerdas dari kakaknya, Asyifa yang usianya kini sudah menginjak tiga tahun,” terang Bongot.

Selanjutnya, kata Bongot, proses penyesuaian dan perawatan anakan Ramadani Agung akan dilakukan dengan pengawasan dan monitoring ketat keeper dan tim medis Taman Safari Bogor. Para keeper dan tim medis juga bersiaga selama 24 jam.

“Kita standby 24 jam untuk memantau pertumbuhannya. Berikut penyediaan makanan yang bergizi serta asupan susu alami dari indukan tetap menjadi perhatian utama kami,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement