Ahad 09 Apr 2023 13:35 WIB

Latihan Perang Cina di Sekitar Taiwan Memasuki Hari Kedua

Dalam tiga tahun terakhir Cina meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Ferry kisihandi
Jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Taiwan mendekat untuk mendarat di dalam pangkalan udara di Hsinchu, Taiwan, Ahad (9/4/2023). China mengumumkan tiga hari latihan militer di sekitar Taiwan dan menerbangkan puluhan pesawat melintasi garis median Selat Taiwan, menyusul kunjungan presiden Taiwan ke Amerika Serikat.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Taiwan mendekat untuk mendarat di dalam pangkalan udara di Hsinchu, Taiwan, Ahad (9/4/2023). China mengumumkan tiga hari latihan militer di sekitar Taiwan dan menerbangkan puluhan pesawat melintasi garis median Selat Taiwan, menyusul kunjungan presiden Taiwan ke Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Latihan perang militer Cina di sekitar Taiwan memasuki hari kedua. Kementerian Pertahanan Taiwan dan AS mengatakan terus memantau latihan militer dan pergerakan pasukan rudal Cina di sekitar pulau itu.

Cina yang mengeklaim Taiwan bagian dari wilayahnya, mulai menggelar latihan militer yang dijadwalkan selama tiga hari pada Sabtu (8/4/2023).  Satu hari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pulang dari kunjungan singkatnya ke AS.

Seorang sumber pertahanan mengatakan, sebagian besar aktivitas Sabtu selesai saat matahari terbenam. Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan latihan itu berlanjut Ahad (9/4/2023) dan mereka menemukan beberapa pesawat tempur termasuk Su-30 dan J-11 serta beberapa kapal.

"Mengenai pergerakan pasukan roket Komunis Cina, militer kami juga melakukan pemantauan ketat melalui sistem intelijen, pengintaian dan pengawasan gabungan, dan pasukan angkatan udara masih tetap waspada," kata Kementerian Pertahanan Taiwan.

Pasukan roket Tentara Pembebas Rakyat bertanggung jawab pada sistem rudal berbasis darat Cina. 

Pada Agustus lalu, Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan selama ketua House of Representative AS saat itu Nancy Pelosi ke Taipei. Termasuk menembakan rudal ke perairan dekat Taiwan, Cina belum mengumumkan latihan serupa dalam latihan militer kali ini.

Saat transit di Los Angeles usai menggelar kunjungan diplomatik ke Amerika Tengah pada pekan lalu, Tsai bertemu Ketua House AS saat ini Kevin McCarthy. Sejak awal Beijing sudah menegaskan menentang pertemuan tersebut.

Kedutaan Besar de facto AS di Taiwan mengatakan, Washington memantau latihan militer Cina di sekitar Taiwan dan dengan "yakin dan tenang" memiliki sumber daya dan kemampuan cukup untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan. 

Seorang juru bicara American Institute di Taiwan mengatakan jalur komunikasi AS dengan Cina masih dibuka.

Ia menambahkan dengan konsisten AS meminta Beijing menahan diri dan tidak mengubah status quo. American Institute berfungsi seperti kedutaan karena AS dan Taiwan tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Washington memutus hubungan diplomatik dengan Taiwan pada 1979 untuk mendukung Cina. Tapi pemerintah AS terikat hukum yang mewajibkan mereka memberikan bantuan pada Taiwan untuk membela diri.

Cina tidak pernah mengesampingkan menggunakan kekuatan untuk memaksakan kembali kedaulatannya ke Taiwan. Beijing mengatakan Taiwan merupakan isu paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan AS dan topik ini kerap memicu ketegangan.

Beijing menganggap Tsai sebagai separatis dan berulang kali menolak ajakannya untuk perunding. Tsai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Dalam tiga tahun terakhir Cina meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan. Beijing rutin mengirimkan pesawat tempur di sekitar pulau itu meski tidak masuk ke ruang udaranya atau di atas pulau itu sendiri.

Pada Ahad pagi Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam 24 jam sebelumnya, mereka menemukan 71 pesawat angkatan udara dan sembilan kapal angkatan laut Cina. 

Media Pemerintah Cina mengatakan, pesawat-pesawat itu dipersenjatai dengan peluru tajam. Pesawat jet angkatan udara Taiwan biasanya juga membawa peluru tajam saat mengusir pesawat-pesawat Cina.

Pada Sabtu malam lalu Dewan Urusan Laut Taiwan yang mengawasi Pasukan Penjaga Pantai pulau itu merilis rekaman video di saluran Youtube mereka. Video itu menunjukkan satu kapal membayangi kapal perang Cina, tapi mereka tidak mengungkapkan lokasinya.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement