REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali Made Ariandi berharap ada keputusan yang terbaik soal kepastian penyelenggaraan World Beach Games 2023 yang rencananya akan digelar di Pulau Dewata pada Agustus mendatang.
"Akan ada satu langkah keputusan yang menyenangkan untuk kita semua. Mudah-mudahan apa yang pernah terjadi selama Piala Dunia U20 memberikan solusi yang terbaik (untuk World Beach Games)," kata Made Ariandi di Denpasar, akhir pekan ini.
Ariandi mengatakan satu kegiatan internasional saja yang diselenggarakan di Bali akan membawa banyak pengaruh, terutama bagi pengusaha-pengusaha di dalam Kadin Bali. Namun, ia menyadari jika terus dikaitkan dengan batalnya ajang Piala Dunia U20 tidak akan membuat pengusaha berpikir maju.
"Kita kan punya pariwisata, kita punya event lain, MICE dan tidak terpaku pada satu itu saja. Mungkin ada solusi-solusi lain ke depan, kita sudah mulai ramai dan kalau kita terpaku pada persoalan itu kita tidak bisa maju," kata dia.
Usai ramai dibahas mengenai konsistensi Gubernur Bali Wayan Koster dalam menolak kedatangan tim dari Israel, Ketua Kadin Bali itu hanya mengutarakan harapannya agar pengambil keputusan dapat mengambil langkah yang terbaik. Tak ingin terlarut dalam batalnya ajang Piala Dunia U20, Ariandi menegaskan bahwa tak banyak kekecewaan yang muncul di asosiasinya, karena menurutnya pengusaha memang terlahir untuk terus berusaha.
Kepada media, ia mengatakan tak dapat menghitung jumlah kerugian akibat batalnya satu ajang internasional karena ranahnya bukan pada Kadin Bali. Namun, keuntungan setiap satu ajang terselenggara dapat diperhitungkan.
"Tidak banyak (keuntungan). Ofisial 20 sampai 30 (orang) dikalikan itu berapa. Sedangkan kita kedatangan tamu 16 ribu per hari minimum. Kalau 20 (orang) dikalikan sekian negara berapa itu? Mereka juga datang untuk duduk main. Tapi, memang membawa pesan ke dunia iya," ujar Ariandi.