Ahad 09 Apr 2023 15:51 WIB

Satbrimob Polda Babel larang masyarakat angkat mortir aktif sisa PD II

Sebanyak 20 mortir yang diduga masih aktif di tempat pengepul barang bekas.

Penemuan Mortir. Petugas menata sejumlah mortir yang telah ditemukan warga. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Penemuan Mortir. Petugas menata sejumlah mortir yang telah ditemukan warga. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG--Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melarang masyarakat, yang menemukan mortir aktif diduga sisa Perang Dunia (PD) II, tidak mengangkat peluru tersebut. Sebab, hal ini dapat membahayakan diri sendiri dan sekitar.

Komandan Kompi Batalyon B Satbrimob Polda Kepulauan Bangka Belitung Iptu Yudi Firmansyah mengatakan hal itu guna menanggapi temuan puluhan mortir aktif di tempat pengepulbarang bekas di Jalan Pasir Putih, Desa Air Raya, Sabtu (8/4/2023) malam.

Baca Juga

"Kami juga sudah memasang garis polisi di lokasi pengepul barang bekas yang diketahui ada puluhan mortir aktif agar masyarakat tidak mendekati," kata Yudi, di Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Ahad (9/4/2023).

Dia juga mengimbau para nelayan jika menemukan mortir aktif di laut untuk tidak langsung diangkat. Karena peluru itu diduga dapat meledak kalau tidak profesional saat pengangkatan.

Satbrimbob Polda Kepulauan Babel berkoordinasi dengan Polresta Pangkal Pinang untuk mengevakuasi 20 mortir ke tempat yang lebih aman supaya tidak membahayakan masyarakat.

Sebelumnya, Detasemen B Satbrimob Polda Kepulauan Babel menerima laporan soal penemuan sebanyak 20 mortir yang diduga masih aktif di tempat pengepul barang bekas. "Sebelumnya, pihak Polres Belitung menginformasikan kepada kami terkait adanya temuan 20 buah mortir ini," kata Yudi.

Pengepul barang bekas bernama Ataqwa (53 tahun) mengaku mendapatkan 20 buah mortir tersebut dari seorang nelayan di Desa Suak Gual, Selat Nasik. "Saya mencari besi ke Selat Nasik karena ada yang menawarkan besi kepada saya, kemudian saya datang dan membelinya," kata Ataqwa.

Berdasarkan keterangan sang penjual, sebanyak 20 buah mortir tersebut ditemukan saat yang bersangkutan sedang menyelam mencari teripang di perairan Pulau Sumedang, Membalong. "Mereka dapat saat menyelam di dasar laut, kemudian dilakukan pengangkatan. Di dasar laut lokasi tersebut juga ditemukan badan kapal tenggelam," ujar Ataqwa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement