Ahad 09 Apr 2023 18:55 WIB

Pejabat Kesehatan Cina Mengecam WHO

WHO sebut Cina seharusnya membagikan informasi genetik soal Covid-19 tiga tahun lalu

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina Shen Hongbing mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa seharusnya Cina membagikan informasi genetik soal Covid-19 lebih awal. Menurut Shen, komentar WHO itu menyinggung dan tidak sopan.
Foto: AP/Denis Balibouse/Reuters Pool
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina Shen Hongbing mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa seharusnya Cina membagikan informasi genetik soal Covid-19 lebih awal. Menurut Shen, komentar WHO itu menyinggung dan tidak sopan.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina Shen Hongbing mengecam Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang mengatakan bahwa seharusnya Cina membagikan informasi genetik soal Covid-19 lebih awal. Menurut Shen, komentar WHO itu menyinggung dan tidak sopan. Dia menuduh WHO berusaha mencoreng Cina.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada 17 Maret, bahwa materi genetik yang baru diungkapkan yang dikumpulkan di Wuhan seharusnya dibagikan tiga tahun lalu.

“Sebagai negara yang bertanggung jawab dan sebagai ilmuwan, kami selalu secara aktif berbagi hasil penelitian dengan para ilmuwan dari seluruh dunia,” kata Shen.

Asal-usul Covid-19 masih diperdebatkan dan menjadi fokus perselisihan politik yang sengit. Banyak ilmuwan percaya virus melompat dari hewan ke manusia di sebuah pasar di Wuhan, tetapi kota itu juga merupakan rumah bagi berbagai laboratorium termasuk fasilitas pengumpulan virus teratas Cina.

Materi genetik yang dikutip oleh Tedros dari WHO baru-baru ini diunggah ke basis data global tetapi dikumpulkan pada  2020 di pasar Wuhan tempat satwa liar dijual. Sampel menunjukkan DNA dari anjing rakun bercampur dengan virus.

Mereka mengatakan bahwa menambahkan bukti pada hipotesis bahwa Covid-19 berasal dari hewan, bukan laboratorium, tetapi tidak menjawab pertanyaan dari mana asalnya. Laporan itu mengatakan virus itu juga mungkin telah menyebar ke anjing rakun dari manusia.

Informasi tersebut dihapus oleh pejabat Cina dari database setelah ilmuwan asing bertanya tentang hal itu. Namun, informasi ini sempat disalin oleh seorang ahli Prancis dan dibagikan dengan peneliti di luar Cina.

Shen mengatakan, para ilmuwan menyelidiki kemungkinan kebocoran laboratorium. "Sepenuhnya membagikan penelitian dan data kami tanpa penyembunyian atau reservasi apa pun," ujarnya.

Menurut Shen, sumber Covid-19 belum ditemukan, tetapi dia mencatat butuh waktu bertahun-tahun untuk mengidentifikasi virus AIDS dan asalnya masih belum jelas.

“Beberapa kekuatan dan tokoh yang menghasut dan berpartisipasi dalam mempolitisasi masalah ketertelusuran dan berusaha mencoreng Cina tidak boleh berasumsi bahwa visi komunitas ilmiah di seluruh dunia akan dibutakan oleh manipulasi ceroboh mereka,” katanya.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement