REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Masyarakat sempat dikagetkan dengan banyaknya korban dukun asal Banjarnegara, Slamet Tohari. Tak tanggung-tanggung, 12 orang menjadi korban tipu daya dukun yang mengaku bisa menggandakan uang tersebut.
Kapolda Jateng, Irjen Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Kombes Pol Iqbal Alqudusy mengungkapkan keprihatinan dan belasungkawa kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Ia menyampaikan akan bekerja keras untuk menuntaskan kasus tersebut.
"Saat ini Tim DVI bekerja keras agar seluruh korban dapat teridentifikasi. Kami juga turut berikan trauma healing pada keluarga korban," tegasnya, Ahad (9/4/2023).
Dari 12 korban yang dilakukan proses identifikasi oleh Tim DVI, delapan jenazah sudah diambil data ante mortem dan empat yang telah berhasil teridentifikasi. Tiga di antaranya bahkan telah dipulangkan kembali pada keluarganya dengan dengan biaya ditanggung pihak kepolisian dan pemda setempat.
"Kami juga membuka layanan Hotline Pengaduan Orang Hilang melalui nomor 08236444401. Pada masyarakat yang merasa kehilangan keluarga atau kerabatnya diduga menjadi korban dukun penggandaan uang di Banjarnegara, dapat segera menghubungi nomor tersebut," terang dia.
Pihaknya menegaskan kasus tersebut menjadi atensi seluruh jajaran. Sehingga pihaknya berupaya melakukan segala bentuk pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kasus ini menjadi atensi semua satuan kerja dan jajaran kewilayahan. Untuk mencegah hal serupa terulang, intelijen melakukan penyelidikan mendalam dan tim cyber akan melaksanakan patroli cyber," ujarnya.
Pihaknya turut mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan iming-iming yang tidak masuk akal. Pasalnya, alih-alih mendapatkan uang berkali lipat seperti yang dijanjikan, mereka tewas usai menagih janji dan mengikuti ritual yang diarahkan oleh sang dukun palsu.
"Yakin dan percayalah bahwa rezeki itu dari Tuhan Yang Maha Esa yang diraih melalui hasil kerja keras kita. Segera laporkan pada kami bila menemukan informasi adanya Mbah Slamet - Mbah Slamet lainnya yang membodohi masyarakat dengan menjanjikan iming-iming kemampuan melipatgandakan uang," kata dia.