REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak masyarakat yang telah mempersiapkan diri untuk beraktivitas di bulan Ramadhan dan menyambut Idul Fitri, termasuk para pelaku usaha yang bisa memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan penjualan.
GrabAds belum lama ini merilis data bahwa 9 dari 10 pengguna Grab di Indonesia berencana untuk menggunakan layanan pesan-antar makanan selama Ramadhan. Kebanyakan dari mereka juga memesan dengan jumlah yang lebih besar. Hal ini menciptakan peluang yang besar juga bagi pelaku usaha kuliner, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Untuk membantu para pelaku UMKM kuliner meningkatkan penjualannya serta menjangkau lebih banyak konsumen melalui iklan, GrabAds memberikan beberapa kiat berikut.
1. Antisipasi jam-jam sibuk selama Ramadhan.
Sebanyak 39 konsumen mengungkapkan bahwa mereka berencana untuk membuat pesanan buka puasa antara pukul 12.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB, sedangkan 40 persen lainnya mengungkapkan akan memesan makanan antara pukul 17.00 WIb hingga 19.00 WIB.
Data internal Grab menunjukkan, pesanan GrabFood juga mengalami peningkatan yang signifikan sebelum sahur, yaitu lebih dari 200 persen di antara pukul 01.00 WIB hingga 04.00 WIB. Jam-jam itu membuka peluang bagi pelaku UMKM kuliner untuk menjalankan iklan yang menarik bagi pelanggan pada rentang waktu tersebut.
Selain itu, data Grab juga menunjukkan bahwa konsumen di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menghabiskan rata-rata 17 menit untuk mencari dan menelusuri katalog restoran di GrabFood sebelum memesan makanan.
Mengacu pada data tersebut, pelaku UMKM kuliner bisa memanfaatkan iklan penelusuran untuk meningkatkan penjualan di jam-jam sibuk saat bulan Ramadhan.
2. Buat iklan yang mencerminkan preferensi konsumen selama Ramadhan.
Pada bulan yang identik dengan kebersamaan, menghadirkan paket menu yang dapat dinikmati lima orang atau lebih dapat meningkatkan penjualan selama Ramadhan.
Data Grab menunjukkan, konsumen di Indonesia sering memesan menu favorit keluarga seperti nasi rendang dan nasi goreng dengan tambahan hidangan penutup yang manis, seperti es krim, brownies, dan donat. Tercatat, selama Idul Fitri terdapat lebih dari 500 jumlah pesanan makanan manis setiap jam.
Melihat besarnya peluang-peluang pada saat Ramadhan, pelaku UMKM kuliner harus memastikan iklan yang dibuat mencakup menu dengan porsi keluarga dan mencakup hidangan manis untuk mendapatkan hasil yang optimal dari iklan yang ditayangkan.
3. Jangan lupakan pelanggan lama.
Beriklan tidaklah hanya untuk menjangkau pelanggan baru. Nyatanya, pelanggan lama masih terus mencari menu yang terbaik dan membandingkan restoran favorit mereka dengan restoran pesaing lainnya. Maka dari itu, pelaku UMKM kuliner harus memastikan bahwa iklan yang dibuat juga menjangkau konsumen yang sudah mengenal restoran.
4. Jalankan iklan selama Ramadan hingga ke Hari Raya Idul Fitri.
Data GrabAds menunjukkan, iklan yang bertahan empat pekan atau lebih memiliki performa 15 persen lebih baik secara rata-rata. Selain itu, konsumen juga menjadi lebih aktif di GrabFood pada momen perayaan hari besar.
Di pekan akhir Ramadan, Grab melihat 20 persen lebih banyak pesanan pada GrabFood dibanding pekan pertama Ramadan. Selain itu, konsumen di Indonesia juga membuat pesanan yang lebih besar saat menjelang Idul Fitri, dengan rata-rata peningkatan keranjang belanja minuman meningkat 29 persen, camilan meningkat 20 persen, dan ayam goreng meningkat 23 persen di pekan keempat Ramadhan dibandingkan dengan pekan pertama.
Untuk memanfaatkan peluang ini, pelaku UMKM kuliner sebaiknya merencanakan untuk beriklan selama keseluruhan bulan suci ini.