Senin 10 Apr 2023 12:59 WIB

Kementerian Pertahanan Taiwan Deteksi 59 Pesawat Militer Cina di Wilayah Udara Taiwan

Cina yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya, menggelar latihan militer.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Dalam gambar yang dibuat dari rekaman video yang tersedia pada Minggu, 9 April 2023, oleh CCTV China, jet tempur tampil selama latihan militer di lokasi yang tidak ditentukan. Ketua Komite Seleksi DPR di China mengatakan pada hari Sabtu bahwa AS harus menganggap serius ancaman yang ditimbulkan terhadap Taiwan, karena Beijing meluncurkan latihan militer di sekitar pulau itu setelah pertemuan presiden Taiwan dengan anggota parlemen Amerika. (CCTV melalui AP)
Foto: AP via CCTV.
Dalam gambar yang dibuat dari rekaman video yang tersedia pada Minggu, 9 April 2023, oleh CCTV China, jet tempur tampil selama latihan militer di lokasi yang tidak ditentukan. Ketua Komite Seleksi DPR di China mengatakan pada hari Sabtu bahwa AS harus menganggap serius ancaman yang ditimbulkan terhadap Taiwan, karena Beijing meluncurkan latihan militer di sekitar pulau itu setelah pertemuan presiden Taiwan dengan anggota parlemen Amerika. (CCTV melalui AP)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan militernya mendeteksi 59 pesawat militer Cina di dekat pulau itu. Kementerian mengatakan hingga Senin (10/4/2023) pukul 10.00 waktu setempat terdapat 39 pesawat Cina yang melintasi garis tengah Selat Taiwan dan masuk ke zona pertahanan Taiwan.

Cina yang mengeklaim Taiwan bagian dari wilayahnya, mulai menggelar latihan militer yang dijadwalkan digelar selama tiga hari pada Sabtu (8/4/2023) kemarin. Satu hari setelah Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pulang dari kunjungan singkatnya ke AS.

Baca Juga

Cina tidak pernah mengesampingkan menggunakan kekuatan untuk memaksakan kembali kedaulatannya ke Taiwan. Beijing mengatakan Taiwan merupakan isu paling penting dan sensitif dalam hubungannya dengan AS dan topik ini kerap memicu ketegangan.

Beijing menganggap Tsai sebagai separatis dan berulang kali menolak ajakannya untuk perunding. Tsai mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.

Dalam tiga tahun terakhir Cina meningkatkan tekanan militernya terhadap Taiwan. Beijing rutin mengirimkan pesawat tempur di sekitar pulau itu meski tidak masuk ke ruang udaranya atau di atas pulau itu sendiri.

Pada Ahad pagi Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam 24 jam sebelumnya mereka menemukan 71 pesawat angkatan udara dan sembilan kapal angkatan laut Cina. Kementerian mempublikasikan peta yang menunjukkan sekitar setengah dari pesawat-pesawat itu termasuk Su-30 dan J-11 melatih garis tengah Selat Taiwan.

Garis tersebut dianggap sebagai garis pemisah tidak resmi antara Cina Daratan dengan Taiwan. Pada Sabtu malam kementerian mengatakan terdapat 71 pesawat yang melewati garis itu tapi mengklarifikasi angkanya dengan mengunggah peta tersebut yang menunjukkan berapa banyak pesawat yang lewat dan melalui titik mana saja.

Saat transit di Los Angeles usai menggelar kunjungan diplomatik ke Amerika Tengah pada pekan lalu, Tsai bertemu dengan Ketua House AS saat ini Kevin McCarthy. Sejak awal Beijing sudah menegaskan menentang pertemuan tersebut.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement