REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengadakan pembicaraan pada hari Ahad (9/4/2023) dengan Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di tengah ketegangan umat Islam Palestina dengan tentara Israel di Yerusalem Timur yang diduduki.
Kekerasan meningkat di seluruh wilayah Palestina setelah pasukan Israel pekan lalu secara paksa mengeluarkan jamaah dari dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Serangan Israel ke masjid tersebut memicu tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon, dan Israel membalas dengan serangan udara dan artileri.
Sebuah pernyataan Hizbullah mengatakan, Nasrallah dan Haniyeh membahas perkembangan Palestina terkini. "Terutama terkait peristiwa di Masjid Al-Aqsa, dan meningkatnya perlawanan di Tepi Barat dan Jalur Gaza."
Pembicaraan tersebut juga menyinggung perkembangan politik regional dan "kesiapan poros perlawanan dan kerja sama partai-partai dalam menghadapi semua peristiwa dan perkembangan ini," tambah pernyataan itu seperti dilansir Anadolu Agency.
Poros perlawanan adalah aliansi anti-Israel di seluruh wilayah yang terdiri dari kelompok-kelompok yang didukung Iran, termasuk rezim Suriah, Hizbullah, Hamas, dan kelompok Jihad Islam.
Haniyeh tiba di Lebanon pada hari Rabu untuk kunjungan yang bertepatan dengan meningkatnya kekerasan di wilayah Palestina yang diduduki.