REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kedatangan pemudik dengan transportasi laut di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mulai terpantau pada H-13 Idul Fitri 1444 Hijriyah (2023) atau Ahad (9/4) kemarin.
Kendati begitu, secara volume pergerakan penumpang pada H-13 Idul Fitri di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas kali ini masih berada di bawah pergerakan penumpang pada arus mudik H-13 tahun 2022 lalu.
General Manager (GM) Pelindo Cabang Tanjung Emas Semarang, Hardianto yang dikonfirmasi mengungkapkan, dalam menyambut layanan arus mudik/balik Idul Fitri 1444 Hijriyah tahun ini, pihaknya telah menyiapkan sejumlah infrastruktur pendukung untuk keamanan dan kenyamanan para pengguna jasa transportasi pelayaran.
Beberapa hal yang sudah dipersiapkan, mulai dari tempat kedatangan maupun keberangkatan di Terminal Penumpang Pelabuhan Kanjung Emas telah dipisahkan. Termasuk fasilitas pendukung seperti mushala, komparteman anak, ruang laktasi, termasuk toilet telah dijaga kebersihannya untuk pelayanan arus mudik/balik Lebaran nanti.
Bahkan, di terminal penumpang juga disiapkan fasilitas bagi para penyandang disabilitas. Baik di tempat tunggu penumpang, jalur khusus, fasilitas kursi roda, maupun toilet khusus difabel. “Intinya kami memanusiakan penumpang dalam layanan mudik/balik Lebaran tahun ini,” katanya menjelaskan di Semarang, Senin (10/4/2023).
Ia juga memprediksi pada Idul Fitri 1444 Hijriyah ini, pergerakan penumpang pengguna jasa transportasi laut di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang bakal mengalami peningkatan.
Salah satu pertimbangannya, adalah tidak adanya lagi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level pada mudik/arus balik Lebaran. Pada 2022 masih ada pengetatan dan pembatasan orang bepergian/melakukan perjalanan.
Pada 2023 ini, PPKM sudah dicabut oleh pemerintah, sehingga diprediksi, dibandingkan dengan mudik/balik Idul Fitri 2022, maka volume pergerakan penumpang akan mengalami peningkatan 20 hingga 30 persen.
Pada 2022, jelas Hardianto, ada sekitar 158 ribu penumpang, dan kemungkinan di tahun ini akan mencapai 180 ribu - 200 ribu penumpang yang akan turun dan naik dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Dengan estimasi lonjakan tersebut, ia menyebut akan dapat terlayani dengan masksimal di Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas. Karena kapasitas terminal penumpang eksisting mencapai 1.800 orang penumpang.
Sehingga fasilitas yang ada akan mampu menampung dan melayani seluruh pengguna jasa angkutan kapal penumpang, terhitung mulai H-15 hingga H+15 Lebaran 1444 Hijriyah (2023) nanti.
Ia juga menambahkan, berkaca dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, puncak arus mudik di Terminal penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang bakal terjadi pada H-5 Idul Fitri, sedangkan puncak arus balik pada H+10 Idul Fitri.
Pada layanan mudik tahun ini, sejumlah pemudik asal Kalimantan yang tiba di terminal penumpang sudah mulai terasa sejak Ahad kemarin. Kendati begitu, jika dibandingkan periode yang sama pada mudik tahun lalu terpantau mengalami penurunan.
Tahun lalu, pergerakan penumpang pada H-13 mencapai 2.400 penumpang yang berangkat maupun tiba. Di tahun ini pada H-13 baru sekitar 1.700-an penumpang. Tetapi jumlah kapal sama, empat kapal yang sudah mengangkut para pemudik tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Dari jumlah pemudik yang telah tiba di Semarang ini, paling banyak merupakan penumpang asal Kumai. "Dari Pontianak dan Ketapang juga sudah menunjukkan peningkatan, tetapi jumlah terbanyak adalah penumpang dari Kumai,” katanya menegaskan.
Karena rata-rata layanan penyeberangan di tanjung Emas Semarang ini dari dan ke sejumlah daerah di Kalimantan. “Namun, dalam beberapa hari ke depan, volume pergerakan penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang ini diperkirakan jumlahnya akan terus bergerak naik,” ujar dia.