Senin 10 Apr 2023 15:52 WIB

Indonesia: Masa Depan Kiblat Modest Fashion Dunia

Dalam mendorong modest fashion, Bank Indonesia insiasi In2MotionFest

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Dalam mendorong Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia melalui modest fashion, Bank Indonesia menginisiasi penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (In2MotionFest) sebagai event rujukan modest fashion dunia pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022.
Foto: dok bank Indonesia
Dalam mendorong Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia melalui modest fashion, Bank Indonesia menginisiasi penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (In2MotionFest) sebagai event rujukan modest fashion dunia pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki kebutuhan yang besar akan produk halal, salah satunya adalah modest fashion. Modest fashion merupakan trend berbusana yang menekankan kenyamanan, tidak memperlihatkan lekuk tubuh maupun mengekspose kulit. Kini modest fashion tidak dimaknai sebagai pilihan busana atas religi saja, namun telah menjadi bagian gaya hidup dunia.

Indonesia menduduki peringkat ke-3 dalam modest fashion di State of Global Islamic and Economic Report (SGIE) 2021/2022 serta salah satu negara eksportir fashion terbesar ke negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Didukung oleh keberagaman budaya dan kearifan lokal yang menginspirasi, membuat Indonesia memiliki modal besar untuk menjadi masa depan kiblat modest fashion dunia. Keberhasilan tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia. 

Dalam mendorong Indonesia sebagai pusat produsen halal dunia melalui modest fashion, Bank Indonesia menginisiasi penyelenggaraan Indonesia International Modest Fashion Festival (In2MotionFest) sebagai event rujukan modest fashion dunia pada Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-9 tahun 2022.

Pelaksanaannya akan diperkuat melalui strategi penguatan produk ready to wear dari sisi kualitas dan kuantitas di mana penggunaan bahan baku, metode produksi, etika kerja sejalan dengan prinsip thayyiban (kebaikan) yang merupakan bagian dari konsep halal.