REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada periode libur Lebaran tahun ini diperkirakan lebih panjang dibandingkan tahun lalu. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kesiapan suplai BBM untuk mengamankan kebutuhan masyarakat.
"Pola konsumsi BBM tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya karena waktu libur lebih panjang sehingga puncaknya itu tidak langsung drop ke bawah. Tapi, butuh waktu lebih lama sekitar dua minggu sehingga dibutuhkan ketahanan cukup lama untuk suplai pasokan," kata Direktur Jenderal Migas, Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, dalam Konferensi Pers Posko Nasional Sektor ESDM Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Pemerintah sebelumnya telah menetapkan cuti bersama sejak 19-25 April 2023. Masa cuti bersama itu diperpanjang untuk mengurai kepadatan arus mudik yang tahun ini diperkirakan mencapai 123 juta jiwa, naik dari tahun lalu 85 juta jiwa.
Namun, Tutuka mengatakan, karena puncak konsumsi BBM yang akan lebih lama, ia meyakini puncak konsumsi tahun ini tidak akan setinggi di tahun lalu saat libur Lebaran lebih singkat.
"Tapi, dari segi infrastruktur telah disiapkan seperti ketersediaan tangki-tangki sampai ke SPBU sudah siap. Jika terjadi kenaikan (permintaan) juga sudah disiapkan pasokan tambahan," kata Tutuka.
Kepala BPH Migas sekaligus Koordinator Posko Nasional Sektor ESDM Idul Fitri 1444 H, Erika Retnowati menambahkan, posko mulai dibuka 10 April hingga 2 Mei 2023. Posko akan digunakan untuk memantau kelancaran sektor energi selama periode mudik Lebaran tahun ini.
"Secara umum kondisi ketahanan stok BBM aman. Baik gasoline maupun gas oil dengan ketahanan stok di atas 16 hari," kata dia.
Lebih detail, pihaknya mencatat konsumsi gasoline akan meningkat sekitar 10,3 persen pada periode mudik tahun ini. Disusul avtur yang juga meningkat 7,3 persen. Adapun kerosin turun 1,4 persen dan gas oil turun 8,7 persen.
Selama posko diaktifkan, BPH Migas bersama Pertamina akan menyiagakan 114 Terminal BBM, 7.491 SPBU, 68 DPPU, serta berbagai fasilitas tambahan di wilayah yang kemungkinan terjadi permintaan tinggi BBM.
PT Pertamina (Persero) juga menyiapkan sebanyak 391 motor pengangkut BBM atau motoris yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengisi bahan bakar di tengah perjalanan mudik. Keberadaan 'SBPU berjalan' itu sebagai antisipasi jika terdapat pemudik yang kehabisan bensin dan terjebak kemacetan lalu lintas.
Direktur Pemasaran Regional, Pertamina Patra Niaga, Mars Ego Legowo Putra, mengatakan, jumlah motoris yang disediakan para momen mudik tahun ini merupakan yang terbanyak.
"Biasanya hanya sekitar 290-an motoris, ini ada tambahan 100 armada untuk memastikan layanan ke masyarakat tidak terganggu," kata Mars.