REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut pengerjaan sulam rumput Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) direncanakan rampung pada pertengahan April 2023, lapangan pun kini masih belum diizinkan untuk digunakan menggelar seluruh kegiatan.
"Jadi penyulapan rumput GBT ini insya Allah sampai 12 April, kalau tidak salah kontraknya selesai dengan Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)," kata Eri Cahyadi kepada wartawan di Surabaya.
Ketika kontrak pengerjaan dengan Kementerian PUPR rampung, Pemkot Surabaya bakal kembali melakukan perawatan pada stadion yang berlokasi di wilayah Surabaya Barat itu. "Masa pemeliharaan itu kami yang menggunakan dan kami mengajukan izin pada PUPR," ujar Cak Eri panggilan akrabnya.
Namun, hingga saat ini pengerjaan masih berada di bawah kendali Kementerian PUPR. Tak hanya Stadion GBT saja, melainkan juga di lima stadion lain yang sempat ditunjuk sebagai lokasi pertandingan Piala Dunia U-20.
"Tapi sebelum masa kontrak berakhir dengan Menteri PUPR, maka seluruh stadion yang ada di Indonesia, termasuk GBT tidak boleh digunakan dulu karena masih penyulaman rumput," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengatakan, sulam rumput di Stadion GBT sudah mulai berjalan sejak pekan lalu.
"Itu mulai Jumat sudah persiapan, jadi Jumat, Sabtu, Ahad, Senin kami sudah mulai persiapan dan sudah dikerjakan. Pengerjaan ada di PUPR," katanya.
Penyulaman rumput dilakukan selama 24 jam penuh, petugas bergantian mengerjakan penggarapan dengan dibagi menjadi tiga shift.
Wiwiek menyebut sulam rumput bisa rampung pekan depan, namun hal itu melihat pada perkembangan kondisi cuaca. Sebab, jika hujan pengerjaan bakal mengalami kendala.
"Artinya cuaca cerah, tidak hujan. Kalau hujan (sulam rumput) tidak bisa dikerjakan," ujar dia.