REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepolisian Resor Kota Besar Semarang menyiapkan setidaknya 14 posko di wilayah tersebut untuk menyambut para pemudik pada Lebaran tahun ini. Hal ini mengingat kota setempat sebagai tujuan mudik dan transit mereka.
"Semarang, selain jadi kota tujuan mudik, juga jadi kota perlintasan," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwarusai rakor persiapan pengamanan arus mudik dan balik Lebaran 2023 di Semarang, Senin (10/4/2023).
Selain 14 posko itu, ia menyebutkan ada dua posko terpadu yang terletak di kawasan Simpang Lima Semarang dan gerbang Tol Kalikangkungyang juga disiapkan untuk menyambut pemudik Lebaran. Posko terpadu di Simpang Lima, kata dia, untuk mengintegrasikan pengamanan situasi di dalam kota dan jalur-jalur alternatif yang non-tol, sedangkan posko terpadu Kalikangkung untuk arus via tol.
"Untuk personel ada 1.500-an gabungan dari kepolisian, TNI, pemerintah kota, dan stakeholder(pemangku kepentingan) terkait," katanya.
Pihaknya juga memantau jalur-jalur yang menjadi pintu masuk ke Kota Semarang, baik dari Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, maupun Kabupaten Semarang.
"Bahwa setiap aktivitas pasti ada tingkat kerawanannya yang mungkin timbul. Pada bulan Ramadhan ini sampai Lebaran, kami sudah mengantisipasi terkait lalu lintas, keramaian, kecelakaan, dan kriminalitasserta keamanandan ketertiban masyarakat," katanya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menjelaskan, rakor tersebut membahas berbagai persiapan untuk menyambut arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. "Kita menyiapkannya bersama forkompimda, tentu ada dari TNI, Polri, kejaksaan. Akan ada pendirian pos siaga mudik, ini merupakan 'support' (dukungan) Pemkot Semarang, ada BPBD, Dishub, Dinkes, dan sebagainya," katanya.
Ketua DPRD Kota Semarang Kadarlusman mengakui keberadaan jalur alternatif penting untuk mengurai arus mudik, tetapi perlu dilakukan pemetaan situasi dan lokasi. "Untuk persiapan jalur alternatif memang itu perlu diberi pos keamanan. Saat ini, posnya sudah disiapkan beberapa titik. Karena, jalur alternatif ini bakal menjadi ramai kendaraan ya," katanya.
Tak kalah penting, kata Pilus, sapaan akrab Kadarlusman, sarana penerangan jalan di jalur-jalur alternatif, mengingat kemungkinan arus mudik juga terjadi pada malam hari.
"Kalau sudah dianggarkan, ya, segera mudah-mudahan bisa dipasang sebelum Lebaran. Tapi, kalau memang belum dianggarkan, ya, disiapkan pos penjagaan keamanan," kata dia.