REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Lebih dari 500 Muslim Inggris dan teman-teman non-Muslim berkumpul untuk merayakan kegiatan berbuka #OpenIftar selama bulan Ramadhan di pelataran Royal Albert Hall, Ahad (9/4/2023).
Dilansir dari About Islam, Senin (10/4/2023), tema malam ini disebut memiliki pengaruh Turki yang kuat. Pria yang mengumandangkan adzan, Abdullatif Aydin, berasal dari Turki dan bekerja sebagai urolog di London. Dia mengumandangkan adzan dengan gaya Segah dan membagikannya di Turki.
Sementara tamu utama malam tersebut yakni duta besar Turki yang baru, Osman Koray Ertas. Dia berbicara tentang tragedi gempa bumi baru-baru ini yang merusak sebagian negara.
View this post on Instagram
Dia begitu senang melihat komunitas Muslim Inggris bersatu melalui inisiatif #OpenIftar. Menurut dia, hal terbaik tentang Ramadhan adalah orang memiliki waktu untuk berhenti sejenak, merenung, melihat ke dalam, memperbaiki diri, dan itu merupakan pengingat yang mengagumkan.
Di samping itu, pembicara lain pada malam itu, yakni Jonathan Wilson, dia masuk Islam lebih dari 20 tahun yang lalu. Salah satu kenangan yang dia bagikan adalah saat duduk di ruang tamunya bersama orang tuanya bertahun-tahun yang lalu. Ketika Ramadhan bersamaan dengan Natal, kemudian memberi tahu orang tuanya mereka tidak bisa makan kalkun Natal sampai matahari terbenam.
Dia turut mengangkat masalah identitas, sesuatu yang diperjuangkan banyak orang. Sebagai seorang anak, dia tidak tahu orang tuanya 'berkulit hitam' sampai dia pergi ke sekolah, kemudian tiba-tiba, itu adalah sebuah identitas yang disematkan kepadanya.