REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai sentimen positif terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto kian meningkat karena semakin masif nya simpati publik diberikan kepada Menteri Pertahanan (Menhan) RI itu.
"Kesadaran publik untuk menerima sosok Prabowo dalam pilihan politiknya semakin diminati publik, dan itu sesuai dengan apa yang dibutuhkan bangsa kita saat ini," kata Muzani dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut dia, Prabowo dianggap berhasil memberi teladan baik dalam upaya membangun bangsa Indonesia dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengesampingkan ego pribadi.
Hal tersebut, kata dia, dibuktikan Prabowo ketika dirinya memutuskan untuk menjadi Menhan RI di kabinet Presiden RI Joko Widodo yang merupakan rival politiknya pada Pilpres 2019.
"Ketika survei menunjukkan peningkatan elektabilitas, maka itu berbanding lurus atas apa yang dilakukan Pak Prabowo selama ini," ujarnya.
Namun, dia mengingatkan kader Partai Gerindra untuk tidak jemawa atas hasil survei terbaru terkait elektabilitas Prabowo yang mengungguli kandidat bakal calon presiden (capres) lainnya.
"Kepada seluruh kader Gerindra jangan jemawa atas hasil ini, harus tetap kerja keras karena survei ini bukan hasil pemilu. Pemilu akan baru dilaksanakan 14 Februari 2024. Kerja politik masih perlu dilakukan untuk mewujudkan apa yang kita cita-citakan," imbuhnya.
Sebab, lanjut dia, survei merupakan cara-cara ilmiah untuk memotret secara faktual tentang keterpilihan seorang bakal capres.
"Jika hasilnya bagus, Pak Prabowo selalu mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan tetap mengkoreksi diri supaya bisa memperbaiki apa yang masih menjadi kekurangan-kekurangan," ucapnya.
Muzani menilai bahwa peningkatan elektabilitas Menhan RI itu disebabkan karena kerja-kerja politik yang dilakukan Prabowo dan Partai Gerindra, termasuk dukungan dari publik yang menaruh simpati dan apresiasi atas kerja Prabowo sebagai Menhan RI.
Dia tidak menampik pula bahwa hal itu terjadi karena pengaruh dari kedekatan Prabowo dengan Presiden Jokowi, yang kerap tampil di publik bersama di berbagai kegiatan presiden.
Untuk itu, menurutnya Prabowo merupakan tokoh potensial dalam menyatukan berbagai kepentingan yang ada, serta mampu menghadirkan solusi-solusi dari masalah-masalah kebangsaan seperti ancaman perang, disintegrasi, dan kedaulatan negara yang dihadapi Indonesia saat ini.
Muzani berpandangan kriteria pemimpin tersebut yang akan menyelamatkan Indonesia ke depan. Menurut dia, bangsa Indonesia akan tumbuh kuat apabila para pemimpin bersatu dan merumuskan persamaan-persamaan atas kepentingan yang ada.
"Diperlukan sosok pemimpin yang selalu berpikir untuk terus menjaga kebersamaan, serta berkomitmen melaksanakan pemerataan pembangunan dan tidak mementingkan dirinya, golongan nya, termasuk partai nya, dan menurut hemat kami Pak Prabowo adalah sosok yang mampu untuk melaksanakan itu," tuturnya.
Sebelumnya, Minggu (9/4), rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI) teranyar mencatat elektabilitas Prabowo Subianto unggul 30,3 persen, disusul Ganjar Pranowo 26,9 persen dan Anies Baswedan 25,3 persen pada simulasi tiga nama bakal capres.