Selasa 11 Apr 2023 03:58 WIB

Lima Bakal Cawapres dengan Elektabilitas Tertinggi Menurut Survei Terbaru

Selisih angka elektabilitas di antara bakal cawapres tidak terlalu besar.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan pemaparan hasil survei. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan pemaparan hasil survei. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Ronggo Astungkoro, Febrian Fachri, Nawir Arsyad Akbar

JAKARTA -- Hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang digelar pada 31 Maret hingga 4 April 2023, menunjukkan lima nama calon wakil presiden (cawapres) teratas untuk Pemilu Serentak 2024. Kelima nama tersebut, yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Erick Thohir, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Khofifah Indar Parawansa.

Baca Juga

"Untuk wakil presiden, nama dua terbesar itu masih Ridwan Kamil dan Sandi Uno," ujar Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, dikutip Senin (10/4/2023).

Djayadi menjelaskan, dari hasil survei cawapres untuk 2024, Ridwan Kamil mendapat dukungan dari 19,6 persen responden, sementara Sandiaga Uno 18,9 persen. Mengekor di bawah keduanya Erick Thohir, AHY, dan Khofifah Indar Parawansa. Tetapi, ketiga nama tersebut tak ada yang mendapat dukungan di atas 15 persen.

Hasil survei tersebut menunjukkan, sejauh ini belum ada perubahan dalam peringkat posisi cawapres. Nama Ridwan Kamil masih menjadi nama yang dinilai berpeluang paling kuat menjadi cawapres.

"Ini kalau kita menggunakan simulasi delapan nama. Nama-nama yang sering disebut sebagai bakal calon wakil presiden yang cukup kuat,” kata Djayadi.

Selain hasil survei cawapres untuk pemilu 2024 mendatang, survei tersebut juga memperlihatkan deretan nama calon presiden (capres). Nama-nama dengan elektabilitas tertinggi ada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil yang masih berada di atas lima persen.

Sementara capres lainnya di bawah angka tersebut. Misalnya Sandiaga Uno dengan perolehan 2,9 persen, Gibran Rakabuming dengan perolehan 2,7 persen, dan Mahfud MD dengan perolehan 2,3 persen.

Dalam survei tersebut LSI menggunakan metode random digit dialing atau RDD. Total responden yang mereka wawancarai sebanyak 1.229 orang yang dihubungi secara acak. Margin of error dalam survei tersebut berada pada angka kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei LSI mirip dengan survei Indikator Politik Indonesia (IPI) yang dirilis pada akhir Maret 2023. Survei IPI menunjukkan empat nama teratas dalam bursa pemilihan cawapres 2024, yakni Ridwan Kamil, Sandiaga Salahuddin Uno, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Erick Thohir.

Keempat nama tersebut terus muncul di tiga simulasi cawapres yang dilakukan IPI, tapi hanya elektabilitas RK yang selalu berada di atas 20 persen. Pada simulasi 18 nama cawapres, hasil survei itu memotret responden yang memilih RK sebanyak 20,3 persen. Sementara responden yang memilih Sandi Uno 14,2 persen, AHY 13,4 persen, dan Erick Thohir 12,9 persen.

"Ridwan Kamil peringkat pertama. Tapi, selisihnya tidak terlalu jauh dibanding Sandi, AHY, dan Mas Erick,” ujar Direktur Eksekutif IPI, Burhanuddin Muhtadi, dalam pemaparannya, dikutip Senin (27/3/2023).

Burhanuddin menyatakan, selisih antara Sandiaga Uno, AHY, dan Erick Thohir dalam simulasi 18 nama cawapres tersebut tidak terpaut jauh dan sangat tipis. Lalu, pada simulasi sembilan nama cawapres, RK kembali unggul dengan perolehan 21,2 persen.

Angka itu menempatkan mantan wali kota Bandung tersebut sebagai cawapres paling kuat jika dibandingkan dengan Sandi Uno yang mendapat 16,4 persen, AHY dengan 14,5 persen, serta Erick Thohir dengan 14,5 persen. Kemudian pada simulasi lima nama cawapres, nama RK kembali menjadi yang paling banyak dipilih oleh para responden sebagai sosok paling pantas jadi cawapres, yakni 22 persen. Di bawah RK, 17,6 persen responden memilih Erick Thohir, 17,2 persen memilih AHY, dan 16,3 persen memilih Sandi Uno.

"Dalam survei ini dukungan terhadap Erick Thohir meningkat. Namun demikian, angkanya masih berada di bawah RK," jelas Burhanuddin.

Dalam survei itu, IPI hanya mewawancarai responden yang sudah berumur 17 tahun atau lebih. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada 9-16 Februari 2023 terhadap 1.220 responden dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Sementara survei yang dilakukan pada 12-18 Maret dilakukan terhadap 800 responden dengan margin of error sekitar 3,5 persen.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement