REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan bangkit dari zona merah pada Selasa (11/4/2023). Hal tersebut sejalan dengan mayoritas indeks saham di Asia yang dibuka menguat.
"Indeks saham di Asia pagi ini dibuka menguat menjelang rilis data inflasi (CPI dan PPI) China dan keputusan suku bunga acuan oleh bank sentral Korea Selatan," kata Phillip Sekuritas Indonesia.
Indeks saham utama di Wall Street berakhir variatif pada saat imbal hasil surat utang Pemerintah AS bergerak naik. DJI dan S&P 500 ditutup menguat, sementara Nasdaq mengalami pelemahan.
Investor mencerna data pasar tenaga kerja atau Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang dirilis Jumat lalu. Investor juga mempersiapkan diri menghadapi pekan perdagangan yang ditandai dengan rilis data inflasi AS dan tibanya musim laporan keuangan kuartal I 2023.
"Investor akan mencari petunjuk mengenai kesehatan sektor perbankan pascaruntuhnya dua bank daerah di AS bulan Maret lalu," kata Phillip Sekuritas Indonesia.
Meskipun data NFP memberi sinyal kebijakan moneter yang lebih ketat dari bank sentral AS mulai memberikan dampak yang diinginkan, Federal Reserve akan diproyeksi masih melanjutkan kenaikan suku bunga acuan Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 bps bulan depan.
Di pasar komoditas, harga minyak mentah melemah setelah tiga minggu mencatatkan kenaikan. Kekhawatiran kenaikan suku bunga yang menekan permintaan minyak berhasil mengimbangi prospek ketatnya pasar minyak global akibat pemangkasan pasokan oleh OPEC+.
Berikut beberapa saham yang dirrkomendasikan oleh Phillip Sekuritas Indonesia hari ini:
ASII
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trading Buy : 5975
Target Price 1 : 6175
Target Price 2 : 6275
Stop Loss : 5775
MYOR
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bullish
Trade Buy : 2610
Target Price 1 : 2750
Target Price 2 : 2820
Stop Loss : 2460
BTPS
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend : Bearish
Trade Buy : 2170
Target Price 1 : 2350
Target Price 2 : 2440
Stop Loss : 1985