Akan tetapi, jika ibu, terutama yang baru memasuki masa kehamilan di trimester pertama, menunjukkan gejala berupa mual atau pusing pada siang hari, maka dianjurkan tidak berpuasa terlebih dahulu karena bisa mengganggu pola makan para ibu.
Hal itu disebabkan trimester pertama merupakan waktu bagi banyak ibu hamil sering merasakan mual atau muntah yang hebat. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu dehidrasi jika ibu memaksakan diri berpuasa selama perjalanan mudik.
"Takutnya dehidrasi kalau memaksakan diri. Jadi, sebaiknya utamakan kondisi kesehatan terlebih dahulu," katanya.
Reisa menekankan hal yang sama juga berlaku bagi ibu yang sedang menyusui bayinya. Ia meminta para ibu tetap mengutamakan kondisi kesehatannya dan kebutuhan ASI anak. Bila berpuasa ternyata mengurangi produksi ASI, maka dianjurkan berhenti berpuasa terlebih dahulu.
Tujuannya agar kualitas pemberian ASI maupun ASI eksklusif itu tidak menurun. Ia meminta pengertian setiap keluarga agar memantau kondisi kesehatan ibu dan janin, dengan tetap mengutamakan pertumbuhan dan kebutuhan anak agar masa ASI eksklusif tetap terjamin dan mendapatkan asupan gizi yang cukup.
"Kemudian juga terus jaga kehidupan bersih dan sehat. Perhatikan gizi seimbang yang cukup, tetap berolahraga, persiapkan mudiknya termasuk persiapan vaksinasi Covid-19 tetap harus booster, agar bisa mudik, aman, lancar, sehat ketemu keluarga di kampung halaman dan lancar menjalankan ibadah bersama keluarga besar," kata Duta Adaptasi Kebiasaan Baru itu.