Selasa 11 Apr 2023 10:50 WIB

Potensi Besar, Lintasarta Fokus Garap Produk Cloud dan Keamanan Siber

Anak usaha Indosat itu akan fokus pada pengembangan cloud dan cyber security.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi layanan Lintasarta. PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) menyebutkan, tren teknologi komunikasi dan informasi (ICT) di Indonesia tahun ini didominasi oleh cloud dan cyber security.
Foto: Istimewa
Ilustrasi layanan Lintasarta. PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) menyebutkan, tren teknologi komunikasi dan informasi (ICT) di Indonesia tahun ini didominasi oleh cloud dan cyber security.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta) menyebutkan, tren teknologi komunikasi dan informasi (ICT) di Indonesia tahun ini didominasi oleh cloud dan cyber security. Maka, selain menjalankan berbagai inisiatif yang relevan, anak usaha Indosat itu akan fokus pada pengembangan cloud dan cyber security.

Marketing General Manager Lintasarta Dody Indrawijaya menjelaskan, dari laporan hasil survei terbaru IDC Indonesia menunjukkan, pasar industri cloud di Indonesia sebesar Rp 16 triliun. Angka tersebut tumbuh sebesar 25,82 persen dibandingkan 2022. 

Baca Juga

Berdasarkan data tersebut, kata dia, segmen industri yang paling banyak menggunakan cloud yaitu segmen finance seperti bank dan nonbank, supply chain, serta telekomunikasi. "Dengan meningkatnya digital transformasi, maka kebutuhan infrastruktur cloud meningkat, sehingga kami melihat pangsa pasar cloud tahun ini masih sangat potensial untuk digarap,” ujarnya dalam Media Gathering di Jakarta, Senin (10/4/2023).

Ia melanjutkan, melalui produk Cloudeka, Lintasarta menawarkan berbagai solusi cloud karya anak bangsa yang dikembangkan dengan mitra teknologi ternama. Itu bertujuan menghadirkan layanan cloud yang aman, mudah, serta hemat biaya tanpa perlu membangun infrastruktur teknologi dan informasi (TI) sendiri.

Selain cloud, lanjutnya, cyber security juga menjadi tren yang diperkirakan akan semakin diminati tahun ini. Studi IDC Indonesia menunjukkan, pasar industrinya di Indonesia sebesar Rp 2,3 triliun.

Angka tersebut tumbuh 18,62 persen dibandingkan 2022. Ini dikarenakan potensi pasar yang meningkat dan semakin canggihnya ancaman siber. Berbagai skala perusahaan serta institusi mulai memprioritaskan cyber security pada sistemnya guna menjaga kelangsungan bisnis dan operasional harian.

“Laporan IDC Indonesia juga melihat security memiliki urgensi yang sangat tinggi untuk diimplementasikan. Maka kami hadir melalui layanan cyber security dengan pemahaman industri lokal di Indonesia, dengan kualitas standar produk yang mumpuni,” tutur Dody.

Ia menyebutkan, SQURA saat ini menjadi salah satu lini produk andalan Lintasarta. Sebanyak 40 persen dari Key Account Lintasarta telah memilih SQURA sebagai penyedia keamanan siber mereka.

“Pada 2023 ini, Lintasarta akan terus berinovasi dan berkomitmen penuh untuk mendorong percepatan transformasi digital di Indonesia," tegasnya.

Corporate Secretary Lintasarta Triharry Darmawan Oetji menambahkan, pada masa pemulihan pascapandemi seperti sekarang, Lintasarta berkomitmen terus hadir bagi seluruh pelaku industri, pemerintah, dan masyarakat. "Terus bertumbuh bersama mencapai kemandirian ekonomi di era digital,” tegas dia. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement