Selasa 11 Apr 2023 12:21 WIB

Polisi Selidiki Perusakan Papan Muhammadiyah Tampo Banyuwangi

Muhammadiyah Banyuwangi Meminta semua pihak tak terbawa arus provokasi.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Agus raharjo
Garis Polisi   (Ilustrasi)
Foto: Arief Priyono/Antara
Garis Polisi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Papan identitas Pusdamu Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Tampo, Cluring, Kabupaten Banyuwangi, kembali dirusak. Papan tersebut diketahui telah rusak sejak Sabtu (8/4/2023) lalu.

Kasi Humas Polres Banyuwangi IPTU Agus Winarno mengatakan, pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut dari pengurus Muhammadiyah setempat. "Dan sekarang masih dalam tahap penyelidikan," kata Agus saat dikonfirmasi Republika.co.id, Selasa (11/4/2023).

Baca Juga

Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Banyuwangi juga telah menyampaikan maklumatnya sebagaimana yang diterima Republika.co.id. Dalam maklumatnya, Ketua PDM Kabupaten Banyuwangi, Mukhlis, menyerukan semua pihak untuk kompak dan menahan diri agar tidak terbawa arus provokasi.

Dalam hal ini termasuk menahan diri dari adu domba dan tetap dalam barisan satu komando PDM. Adapun mengenai hubungan dengan pihak berwajib dan segala ketentuannya harus berkoordinasi dengan Majelis Hukum, HAM serta Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PDM.

Kemudian PDM Banyuwangi juga menegaskan telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada Majelis Hukum, HAM dan LHKP. Hal ini bertujuan untuk mengambil langkah-langkah nyata, terukur, dan bermartabat.

Hingga berita ini dibuat, Majelis Hukum, HAM dan LHKP PDM Banyuwangi belum memberikan responsnya mengenai kronologi kejadian. Pasalnya, bagian ini yang diberikan hak jawab untuk menjelaskan secara perinci mengenai masalah tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement