REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Menteri luar negeri (menlu) Rusia, Suriah, Turki, dan Iran berencana menggelar pertemuan di Moskow bulan depan. Rekonsiliasi antara Ankara dan Damaskus akan menjadi agenda utama dalam pertemuan tersebut.
“(Agenda pertemuan) sedang dikerjakan. Kami tengah mengatur tanggalnya,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov kepada awak media, Senin (10/4/2023), dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.
Bogdanov sempat ditanya apakah pertemuan tersebut akan berlangsung awal Mei, tapi dia tak dapat memastikan. Sebab tanggal resmi belum ditetapkan. “Lebih cepat lebih baik,” ujarnya.
Sementara itu Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengungkapkan, pertemuan kuartet menlu akan digelar pada awal Mei. “Pertemuan kemungkinan besar akan berlangsung pada awal Mei, di Moskow,” ucapnya.
Proses normalisasi hubungan antara Turki dan Suriah dimulai pada 28 Desember 2022, yakni ketika menteri pertahanan (menhan) kedua negara plus Rusia bertemu di Moskow. Itu menjadi pertemuan tingkat tinggi pertama Suriah-Turki sejak Suriah didera konflik sipil pada 2011. Turki diketahui merupakan pendukung utama kelompok oposisi bersenjata Suriah yang berusaha menumbangkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Dalam pertemuan pada Desember 2022 lalu, menhan Suriah dan Turki setuju membentuk komisi trilateral bersama. Konsultasi itu akan diikuti pertemuan para menlu negara-negara tersebut yang akan meninjau pembicaraan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dari Turki dan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Belakangan diumumkan bahwa menlu Iran akan ambil bagian dalam pembicaraan.
Pada 15 Desember 2022 lalu, Erdogan mengungkapkan, dia telah menyarankan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin agar pertemuan trilateral dengan Bashar al-Assad diselenggarakan. Erdogan menyebut, konferensi tingkat tinggi itu akan didahului dengan pembicaraan antara dinas khusus negara, menhan, dan menlu dari ketiga negara terkait.
Rusia adalah sekutu utama Bashar al-Assad dalam memerangi kelompok teroris dan oposisi bersenjata di Suriah. Kendati demikian, Moskow pun mendorong pemulihan hubungan antara Suriah dan Turki.