REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Erick Thohir kerap disebut-sebut sebagai penyelamat sepak bola Indonesia. Tak hanya berhasil menyelamatkan Indonesia dari sanksi berat FIFA akibat batal menggelar Piala Dunia U-20, Erick saat belum menjadi ketua umum PSSI pun mampu meyakinkan FIFA untuk tidak menghukum berat Indonesia akibat tragedi Kanjuruhan.
Pada 2016, Erick yang kala itu masih menjadi Presiden Inter Milan juga berhasil menjalankan penugasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membebaskan sepak bola Indonesia dari sanksi FIFA. Erick menyampaikan keberhasilan tersebut tidak semata-mata karena upaya seorang diri.
Erick mengatakan, hal ini tak lepas dari kerja sama tim yang solid dan profesional. Erick mencontohkan, bagaimana timnya di Kementerian BUMN berhasil membantu dirinya melakukan transformasi BUMN.
Hasilnya, laba konsolidasi BUMN yang pada 2020 hanya sebesar Rp 13 triliun melonjak tajam ke Rp 124,7 triliun pada 2021 dan terus meningkat hingga Rp 303,7 triliun sepanjang tahun lalu. "Di BUMN saya sudah buktikan, selama tiga tahun, dengan tim yang profesional, dengan kekompakan, tidak individu, kita buktikan transformasi berhasil. Transformasi sepak bola juga tidak bisa hanya karena saya," ujar Erick di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Erick menyampaikan, FIFA dengan tegas meminta Indonesia untuk benar-benar melakukan transformasi sepak bola, mulai dari perbaikan fasilitas, kualitas perwasitan, transformasi suporter, dan pembinaan usia dini. Presiden Jokowi, ucap Erick, pun mendukung penuh langka transformasi sepak bola Indonesia.
Erick mengatakan Jokowi sejak 2015 ingin sepak bola Indonesia bergerak ke arah yang lebih baik. Bagi Erick, Jokowi merupakan seorang pemimpin yang sangat cinta dengan olahraga, termasuk sepak bola Indonesia.
"Pak Jokowi waktu di AS, pagi-pagi bangun untuk menonton pertandingan timnas melawan Filipina di AFF. Kapan lagi punya pemimpin yang cinta bola dan suka olahraga. Saya yakin, tidak mungkin di negara berkembang seperti Indonesia, olahraga berjalan sendiri tanpa dukungan pemerintah dan masyarakat," kata Erick.