Selasa 11 Apr 2023 12:59 WIB

Aset Perbankan UEA Naik 11,5 Persen

Total kredit bank juga meningkat 4,1 persen secara tahunan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
First Abu Dhabi Bank (FAB), bank terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi membuka kantor perwakilannya di Indonesia.
Foto: Gulf News
First Abu Dhabi Bank (FAB), bank terbesar di Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi membuka kantor perwakilannya di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Nilai aset bank-bank Uni Emirat Arab (UEA) termasuk sertifikat penerimaan meningkat menjadi 3,66 triliun dirham atau setara dengan Rp 14 ribu triliun pada Januari 2023. Menurut laporan Bank Sentral UEA tentang perkembangan perbankan moneter untuk Januari 2023 aset perbankan naik 11,5 persen atau lebih dari 3,29 triliun dirham yang tercatat selama periode yang sama pada tahun lalu.

Total pembiayaan bank juga meningkat 4,1 persen secara tahunan menjadi 1,87 triliun dirham. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan pada Januari 2022 yakni sekitar 1,8 triliun dirham.

Baca Juga

Berdasarkan laporan juga menyatakan bahwa simpanan bank secara keseluruhan naik 19,2 persen menjadi 2,23 triliun dirham pada akhir Januari. Angka tersebut meningkat 358,9 miliar dirham dari 1,87 triliun dirham pada periode yang sama tahun lalu.

"CBUAE juga melaporkan deposito bank meningkat setiap bulan sebesar 0,5 persen. Peningkatan ini lantaran adanya pertumbuhan simpanan penduduk, yang meningkat sebesar 0,8 persen serta kenaikan simpanan pemerintah dan sektor swasta sebesar 1,7 persen dan 1,3 persen," seperti dikutip dari Arab News, Selasa (11/4/2023).

Selain itu, basis moneter juga meningkat 3,4 persen menjadi 536,4 miliar dirham pada akhir Januari 2023, dari 518,7 miliar dirham pada akhir Desember lalu. Termasuk di dalamnya adalah kenaikan 2,5 persen, 3,2 persen, 7,8 persen, dan 0,6 persen dalam mata uang yang dikeluarkan, rekening cadangan, giro, deposito untuk bank dan lembaga keuangan lainnya di bank sentral, catatan kas, dan sertifikat deposito Islam.

Menurut pernyataan bank sentral, jumlah uang beredar agregat M1 naik 2 persen, dari 737,4 miliar dirham pada akhir Desember 2022 menjadi 752,1 miliar dirham pada akhir Januari 2023. Pada Januari tahun lalu, laporan mengaitkan hal ini dengan kenaikan lima miliar dirham dan pertumbuhan 9,7 miliar dirham, dalam deposito moneter dan mata uang yang beredar di luar bank.

Selanjutnya, jumlah uang beredar agregat M2 meningkat satu persen dari akhir Desember 2022 hingga akhir Januari 2023, menjadi 1,72 triliun dirham. M2 tumbuh seiring kenaikan M1, dan Deposito Kuasi-Moneter meningkat sebesar 2,2 miliar dirham.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement