REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada masa angkutan mudik Lebaran 2023. Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan, persiapan dilakukan sejak awal 2023.
"Strategi pertama yakni dengan menyelenggarakan posko arus mudik pada H-8 atau 14 April hingga 21 April 2023. Sementara, posko arus balik mulai H+1 atau 24 April hingga 2 Mei 2023," kata Shelvy dalam konferensi pers kesiapan angkutan Lebaran 2023, Senin (10/4/2023).
Shelvy menjelaskan, terdapat delapan lintasan di sembilan cabang ASDP yang akan menjadi pantauan nasional selama Angkutan Lebaran 2023. Lintasan tersebut yakni Merak-Bakauheni, Ketapang-Gilimanuk, Padangbai-Lembar, Kayangan-Pototano, Bajoe-Kolaka, Penajam-Kariangau, Ajibata-Ambarita, dan Tanjung Api-api-Tanjung Kalian.
"Kami pastikan kesiapan sarana dan prasarana memadai, sehingga dapat memberikan pelayanan prima kepada seluruh pengguna jasa," ucap Shelvy.
Shelvy memastikan, dermaga siap operasi sebanyak 51 unit dengan total kapal yang beroperasi sebanyak 218 unit. Kapal tersebut terdiri dari 50 unit kapal ASDP dan 165 unit non-ASDP, dua unit milik ALP, dan satu unit Pelni.
Asumsi perhitungan trafik pada angkutan lebaran tahun ini pada delapan lintasan terpantau nasional sebanyak 21.288 trip atau naik 14,5 persen dibandingkan realisasi 2022 sebanyak 18.500 trip. Shelvy menuturkan, jumlah penumpang total sebanyak 4,98 juta orang atau naik 15 persen dibandingkan realisasi 2022 sebanyak 4,22 juta orang.
"Kendaraan roda dua juga diperkirakan mencapai 407 ribu unit atau naik 11,7 persen dibandingkan realisasi 2022 sebesar 364 ribu unit," ucap Shelvy.
Selanjutnya, kendaraan roda empat diperkirakan mencapai sebanyak 546 ribu atau naik 11,7 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 610 ribu unit. Lalu truk logistik diperkirakan mencapai 148 ribu unit atau naik lima persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 141 ribu unit.