REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat telah menyiapkan anggaran untuk honor atau insentif marbut masjid sebagai bentuk perhatian terhadap mereka di daerah setempat.
"Anggaran insentif marbut masjid itu Rp 3 miliar lebih di APBD 2023," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Lombok Tengah, Zaenal Mustakim, Selasa (11/4/2023).
Dana tersebut diberikan kepada 1.642 orang atau marbut masjid yang tersebar di 139 desa/kelurahan di Lombok Tengah. Insentif marbut masjid yang diberikan itu Rp 200 ribu per bulan sehingga dalam satu tahun Rp 2,4 juta per orang.
"Honor marbut itu disalurkan melalui desa dalam dua tahap yang diberikan dalam satu kali enam bulan," katanya.
Ia mengatakan marbut masjid memiliki tugas yang cukuplah berat. Tidak hanya sebagai petugas adzan, mereka juga tetap menjaga kebersihan masjid. Sehingga pemerintah daerah terus berkomitmen memberikan perhatian meskipun jumlahnya tidak banyak.
Hal itu dampak dari kondisi keuangan daerah sehingga dana yang dialokasikan juga sangat terbatas. "Semoga bisa bermanfaat, meskipun nilainya tidak banyak yang diberikan," katanya.
Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengatakan selain memberikan insentif bagi guru mengaji, pemerintahan daerah juga memberikan insentif bagi marbut masjid sebanyak 1.642 orang. Jumlah masjid di Lombok Tengah menang cukup banyak, namun pemberian insentif marbut masjid itu dilakukan secara bertahap.
"Kita berikan secara bertahap," katanya.
Selain itu, pemerintah daerah memberikan jaminan kesehatan tuan guru dan pemuka agama, melalui kartu maiq meres yang dibagikan kepada 327 tuan guru/tokoh agama dengan fasilitas VIP. "Ini salah satu program pemerintah daerah untuk mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia dan pelayanan kepada masyarakat," katanya.