REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kepala Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell mengatakan kemungkinan kebocoran intelijen Amerika Serikat merupakan insiden serius. Ia menambahkan AS melibatkan mitra-mitranya untuk memahami konsekuensinya.
Tiga pejabat AS mengatakan badan-badan keamanan nasional negara itu sedang meninjau bagaimana mereka berbagi informasi rahasia pemerintah dan mengatasi kerusakan diplomatik yang diakibatkan kebocoran dokumen-dokumen rahasia AS di internet.
"Isu menjaga informasi keamanan sangat penting bagi perkembangan kapabilitas nasional dan untuk membangun kepercayaan dan keyakinan seluruh sekutu dan mitra," kata Campbell dalam menanggapi pernyataan dalam acara Lowy Institute, Selasa (11/4/2023).
Dalam pidatonya Campbell mengatakan kawasan sedang dilanda kompetisi besar yang akan berlangsung dalam waktu lama. Australia fokus untuk mencegah konflik dan memperdalam keterlibatan dengan mitra-mitranya.
Campbell mengatakan kemitraan AUKUS antara Australia dengan Inggris dan AS untuk menyediakan Australia kapal selam tenaga nuklir merupakan contoh paling nyata kerja sama Canberra dengan sekutu. Tapi, tambahnya, Australia juga bekerja sama dengan negara-negara Kepulauan Pasifik dan Asia Tenggara.
Ia menambahkan tren seperti memodernisasi militer skala besar, distrupsi teknologi dan resiko perubahan iklim membuat prospek konflik antara negara "tidak lebih kecil dari sebelumnya."
"Kapabilitas militer di kawasan ini, baik dari segi jangkauan dan kekuatannya, menghadapi tantangan di semua domain: laut, darat, udara dan siber," tambahnya.
Saat ditanya apakah Australia memiliki peran dalam konflik atas Taiwan. "Segala sesuatu yang merusak keamanan, stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik yang menjadi tempat tinggal kami merupakan kepentingan Australia," jawabnya.
"Maka pertanyaan yang mungkin muncul situasi atau skenario tertentu apa yang menghidupkan kepentingan dan bentuk responnya," tambahnya.
Campbell mengatakan perang di Ukraina menunjukkan tidak ada cara untuk memprediksi bagaimana konflik akan terjadi. "Saya mendorong semua pihak daerah-daerah ketegangan internasional untuk menemukan cara lain untuk menyelesaikan ketegangan, stabilitas keamanan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka pada semua bangsa adalah kepentingan Australia," katanya.