Selasa 11 Apr 2023 22:30 WIB

Penderita Asma dan Eksim Lebih Berisiko Kena Osteoarthritis

Obat alergi saat ini dapat membantu memperlambat perkembangan osteoarthritis.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Menggaruk kulit yang terasa gatal (ilustrasi). Dermatitis atopik yang sering disebut eksim adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan, kemerahan, dan iritasi yang sering kali terasa gatal. Eksim dapat meningkatkan risiko seseorang menderita osteoarthritis.
Foto: www.freepik.com
Menggaruk kulit yang terasa gatal (ilustrasi). Dermatitis atopik yang sering disebut eksim adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan, kemerahan, dan iritasi yang sering kali terasa gatal. Eksim dapat meningkatkan risiko seseorang menderita osteoarthritis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian dari Stanford University di AS menemukan bahwa orang yang menderita asma atau eksim dapat berisiko lebih tinggi terkena osteoarthritis. Selain itu, para peneliti mengatakan, obat alergi yang ada saat ini dapat memblokir jalur alergi untuk membantu memperlambat perkembangan penyakit sendi degeneratif.

"Implikasi utama dari penelitian kami adalah bahwa kami menemukan hubungan antara memiliki penyakit alergi, seperti asma dan dermatitis atopik, dan memiliki peningkatan risiko terkena osteoarthritis," kata penulis utama dr Matthew C Baker, kepala klinis dan asisten profesor kedokteran di Divisi Imunologi dan Reumatologi di Stanford University.

Baca Juga

Penelitian ini diterbitkan dalam Annals of the Rheumatic Diseases. Dalam penelitian ini, Baker dan timnya menemukan bahwa sel mast, yaitu sel alergi yang memicu reaksi fisik terhadap alergen, dapat menyebabkan peradangan alergi yang dapat menyebabkan osteoporosis.

Untuk penelitian ini, tim mengecualikan orang-orang yang tidak menderita osteoartritis. Mereka meninjau data klaim dari Januari 2003 hingga Juni 2019 dan data rekam kesehatan elektronik dari Januari 2010 hingga Desember 2020.

Pasien-pasien ini dibagi menjadi dua kelompok. Pertama ialah kelompok terpapar, yang mencakup pasien dengan diagnosis asma dan/atau dermatitis atopik. Kedua, kelompok tidak terpapar, yang mencakup pasien yang tidak dikodekan dalam kumpulan data sebagai menderita asma atau dermatitis atopik.

Di antara orang-orang yang menderita asma atau eksim, terdapat risiko 58 persen lebih besar terkena osteoartritis dalam satu dekade. Risiko tersebut melonjak menjadi 115 persen bagi mereka yang memiliki asma dan eksim.

Lantas apakah itu osteoarthritis? Perlindungan dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menjelaskan, osteoarthritis merupakan peradangan kronis di sendi akibat kerusakan pada tulang rawan.

Ketika tulang rawan mulai rusak dan tulang di sekitarnya perlahan-lahan berubah, orang mungkin mengalami nyeri sendi, kekakuan, dan pembengkakan yang paling sering terjadi pada tangan, pinggul, dan lutut. Seiring waktu, mungkin akan menjadi sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Meskipun osteoartritis terutama dianggap sebagai penyakit "keausan", tim Baker sebelumnya menemukan bahwa peradangan tingkat rendah juga merupakan faktor.

"Mengingat peran sel mast dalam penyakit alergi, kami berhipotesis bahwa orang dengan riwayat penyakit alergi mungkin memiliki peningkatan risiko terkena osteoarthritis," kata Baker, seperti dilansir  Fox News, Senin (10/4/2023).

Dermatitis atopik yang sering disebut eksim adalah kondisi kulit kronis yang menyebabkan peradangan, kemerahan, dan iritasi yang sering kali terasa gatal, menurut National Institutes of Health. Krim steroid terkadang diresepkan untuk mengurangi peradangan, dan beberapa pasien menggunakan antihistamin untuk membantu mengatasi rasa gatal.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement