REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah gedung di Kota Marseille yang telah runtuh pada Ahad lalu, menyebabkan sedikitnya enam orang meninggal dunia. Penyelidik Prancis mencari tahu penyebab kematian enam orang sebagai kasus "pembunuhan yang tidak disengaja", kata seorang jaksa pada Selasa (11/4/2023).
Jaksa Dominique Laurens mengatakan penyelidikan digelar atas dasar kematian enam orang itu, setelah mayat pertama ditemukan di gedung tersebut, runtuh dalam ledakan hebat pada hari Minggu dini hari. Empat dari enam korban telah diidentifikasi secara resmi, kata Laurens.
Keempat jenazah adalah pasangan suami istri berusia 74 tahun dan dua wanita berusia 88 dan 65 tahun, yang merupakan tetangga mereka.
Tim penyelamat melanjutkan pencarian pada hari Selasa (11/4/2023), sementara dua orang yang masih belum ditemukan, setelah keadaan darurat di kota terbesar kedua di Prancis itu.
Para penyelidik mensinyalir ledakan gas sebagai penyebab runtuhnya gedung itu, kata Laurens dalam konferensi pers hari Selasa. Sebuah meteran gas ditemukan di reruntuhan yang dapat membantu menentukan apakah ada konsumsi yang tidak lazim dalam 24 jam sebelum ledakan.
Pada tahun 2018, dua bangunan di pusat kota Marseille runtuh, menewaskan delapan orang. Gedung-gedung itu tidak terawat dengan baik, tidak demikian halnya dengan gedung yang runtuh pada hari Ahad, kata menteri dalam negeri.