REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO — Sejumlah anggota parlemen Mesir telah menyerukan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel setelah serangan "barbar" pasukan Israel terhadap jamaah Palestina di Yerusalem dan serangan udara mematikan di Jalur Gaza.
Juru bicara parlemen dari partai kiri Tagamoa, Atef el-Meghawry meminta pemerintah Mesir untuk memutuskan hubungan dengan Israel, mengusir duta besarnya dan menutup kedutaan besarnya di Kairo.
"Ini seharusnya menjadi tanggapan terhadap praktik barbar polisi Israel dan kekerasan terhadap jamaah di Masjid Al Aqsa dan serangan udara mematikan terhadap Palestina di Jalur Gaza," kata El-Meghawry, yang juga menyerukan pembatalan perjanjian damai dengan Mesir pada 1979 dengan Israel.
Pada Rabu, polisi anti huru hara Israel masuk ke aula sholat Masjid Al Aqsa Yerusalem memukuli para jamaah dengan tongkat, menembakkan peluru karet, tabung gas air mata, dan granat suara.
"Seharusnya tidak ada perdamaian antara Mesir dan Israel selama rezim Zionis terus melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan agama dan meningkatkan agresinya terhadap Palestina," kata El-Meghawry dilansir dari Ahram, Selasa (11/4/2023).
Dia juga menyatakan dukungan untuk keputusan Jordan untuk mengusir duta besar Israel.
"Kami mendukung posisi Yordania dan saya menyerukan untuk memutuskan semua hubungan dengan Zionis dalam kecaman atas serangan mereka terhadap jamaah," kata El-Meghawry.
MP juga mengkritik Amerika Serikat dan organisasi hak asasi manusia internasional karena mengadopsi "standar ganda" dan menahan diri untuk tidak mencela kebijakan agresif dan arogan Israel.
Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel
Anggota parlemen independen Mohamed El-Sammoudy juga menyerukan Mesir untuk memutuskan hubungannya dengan Israel setelah serangan mereka terhadap Masjid Al Aqsa dan penolakan mereka terhadap langkah apa pun untuk mencapai perdamaian dan membangun dua negara yang hidup dalam damai berdampingan.
"Negara-negara Arab perlu mengambil reaksi yang lebih kuat terhadap Zionis barbar. Pernyataan kecaman saja tidak cukup," kata El-Samoudy.
Ketua Parlemen, Hanafy El-Gebaly, memulai sesi hari Selasa dengan mengutuk Israel, menyatakan bahwa pelanggaran berulang Israel terhadap tempat-tempat suci, termasuk penyerbuan Masjid Al Aqsa baru-baru ini sangat provokatif bagi semua orang Mesir dan memicu kekerasan yang merusak semua upaya yang dilakukan Mesir dan mitra regional lainnya untuk mengamankan perdamaian.
Parlemen Mesir, katanya, sangat mengutuk agresi terang-terangan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan pelanggaran mencolok oleh polisi Israel dan penggerebekannya terhadap Masjid Al Aqsa dan jamaah.
Ketua Komite Urusan Arab parlemen, Yossri El-Moghazi, juga menyerukan "tindakan tegas" terhadap pelanggaran Israel.
Dia berpendapat bahwa orang Israel memiliki niat jahat terhadap Palestina dan merencanakan serangan lebih lanjut yang akan "menumpahkan lebih banyak darah dan merusak semua upaya untuk mencapai perdamaian di wilayah tersebut.
Sumber: ahram