REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi berterimakasih kepada pemainnya atas penampilan luar biasanya kala mengalahkan Benfica 2-0 pada leg pertama perempat final Liga Champions, di Stadion Da Luz, Lisbon, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB. Kemenangan ini sekaligus jawaban atas kritik yang ditujukan kepada Inter karena sejumlah hasil kurang baik dalam beberapa pekan terakhir.
Inzaghi berada di bawah tekanan jelang pertandingan setelah hanya mencatatkan satu kemenangan dalam delapan pertandingan kompetitif terakhir. Namun ia mampu mengubah tekanan itu menjadi pujian dengan penampilan Nerazzuri di kandang Benfica.
Benfica tidak terkalahkan di Liga Champions musim ini, tetapi nyaris tidak menguji kiper Inter Andre Onana sepanjang laga. Mereka justru mencetak dua gol lewat sundulan Nicolò Barella dan penalti Romelu Lukaku. Dengan hasil ini, satu langkah kaki Inter sudah ada di semifinal.
“Itu adalah penampilan yang luar biasa dengan kerja keras, lari, tekad dan kami menikmati malam ini, tetapi juga tahu ini baru 90 menit pertama. Kami melakukannya dengan sangat baik di kedua fase, membiarkan Benfica sangat sedikit. Para pemain tampil luar biasa, tapi leg kedua tidak bisa dianggap remeh,” kata Inzaghi kepada Sky Sport Italia dilansir dari football italia.
Kendati demikian Inzaghi meminta pasukannya tidak berpuas diri atas kemenangan tersebut. Sebab masih ada leg kedua yang merupakan penentuan lolos tidaknya ke semifinal. Meskipun akan dimainkan di San Siro, Inzaghi meminta anak asuhnya tetap waspada.
Mantan pelatih Lazio itu juga melihat ada suasana kekompakan di antara para penyerangnya. Itu terlihat ketika Edin Dzeko ikut berlari dari bangku cadangan untuk merayakan gol penalti yang dicetak oleh Romelu Lukaku.
“Itu normal dalam sepak bola, Anda harus selalu bersatu. Dalam 18 bulan ini Anda tidak pernah mendengar saya mengeluh tentang usaha para pemain ini. Kami masih berada di tiga turnamen dan harus terus melaju,” ujarnya.
Inzaghi menyadari banyak kritik yang ditujukan kepadanya dalam beberapa pekan terakhir. Ia pun bersedia mendengarkan segala kritik. Itu akan menjadi pelecut untuk terus maju.