REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bayern Munchen menghadapi tugas berat setelah takluk 0-3 dari Manchester City pada leg pertama perempat final Liga Champions, di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB. Mereka harus mencetak setidaknya tiga gol tanpa balas di leg kedua jika ingin menyamakan agregat dan memaksan pertandingan berlanjut ke babak perpanjang waktu.
Hasil ini jelas menjadi pukulan telak bagi Thomas Tuchel sebagai pelatih Munchen yang baru diangkat menggantikan Julian Nagelsmaan. Sebelumnya, Tuchel gagal membawa Munchen bertahan di Piala DFB.
"Ini tidak terasa seperti 3-0 tetapi ini adalah 3-0 dan ini adalah tugas yang sangat besar sekarang untuk membalikkan keadaan. Kami realistis tetapi kami tidak akan menyerah," kata Tuchel usai pertandingan dilansir dari Sky Sports.
Ia menegaskan, perjalanan belum berakhir sebelum leg kedua berakhir. Bavarian masih mempunyai peluang membalikkan keadaan untuk lolos ke babak semifinal. Gol spektakuler Rodri di babak pertama membawa City unggul 1-0. Tuan rumah menambah dua gol di babak kedua lewat Bernardo Silva dan Erling Haaland.
Tuchel menilai gol Rodri bukti ketidakberuntungan timnya. Pasalnya, gol yang dicetak Rodri akan sangat sulit terjadi. Menurut mantan pelatih Chelsea itu, sejatinya Munchen bermain bagus pada babak pertama. Namun di babak kedua, Muenchen tidak bisa menampikan rasa percaya diri yang besar ketika kebobolan.
Tuchel melihat kesalahan yang dilakukan Dayot Upamecano menjadi titik balik gawang timnya kembali kebobolan oleh Bernardo Silva. Ia mengatakan itu adalah kesalahan individu dan pengambilan keputusan. Kesalahan tersebut seharusnya tidak terjadi di level pertandingan ini.
"Jelas, kami tidak diberi imbalan atas usaha kami,” ujar Tuchel.