Rabu 12 Apr 2023 10:19 WIB

Kapuskes Haji Imbau Jamaah Atur Ritme Saat Ibadah, Waspadai Puncak Armuzna

Jamaah haji diminta untuk tetap menjaga stamina dan kesehatan

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi jamaah haji. Jamaah haji diminta untuk tetap menjaga stamina dan kesehatan
Foto: ANTARA/Media Center Haji 2022
Ilustrasi jamaah haji. Jamaah haji diminta untuk tetap menjaga stamina dan kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Haji mengimbau calon jamaah haji untuk mempersiapkan fisiknya jelang dan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci. 

 

Baca Juga

Hal ini perlu dilakukan, agar jamaah dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji dan meraih kemabruran.

 

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji, Liliek Marhaendro Susilo, meminta jamaah agar mengatur ritme ibadahnya saat berhaji.

 

Salah satunya dengan membatasi aktivitas ibadah sunnah menjelang puncak haji atau yang dikenal dengan masa Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina).

 

Berdasarkan data yang ada, dia menyebut angka kematian tertinggi jamaah haji ini terjadi pada masa Armuzna, sampai dengan lima hari pasca-Armuzna. 

 

Angka kematian ini disebabkan oleh kelelahan yang dirasakan jamaah menjelang dan pascakegiatan di Armuzna.

 

"Saya berharap ini semestinya tidak terjadi. Periode Armuzna ini seharusnya menjadi puncak kebugaran jemaah bukan puncak kelelahan,” ujar Liliek dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Rabu (12/4/2023).

 

Liliek menyebut jamaah hendaknya mengurangi aktifitas sunnah sebelum perjalanan Masyair. Salah satu tujuannya adalah agar kondisi fisik mereka saat di Armuzna dalam kondisi baik.

 

Tidak hanya itu, dia juga menyebutkan dalam beberapa tahun terkahir pelaksanaan ibadah haji ada beberapa penyakit yang menjadi penyebab kematian tertinggi jemaah. 

 

Di antaranya, penyakit jantung, paru, dan stroke. Kebanyakan jemaah haji teridentifikasi mengalami penyakit tersebut di pemondokan pasca Armuzna.

 

Baca juga: 6 Fakta Seputar Saddam Hussein yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Anti Israel  

Di sisi lain, Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Arsad Hidayat mengingatkan ada lima titik kritis yang harus menjadi perhatian para Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). 

 

Lima titik tersebut yaitu titik kedatangan jamaah di bandara Madinah dan Jeddah, titik ketibaan jamaah di Makkah dan Madinah, titik di Makkah gelombang I, titik di Arafah, Muzdalifah dan Mina, serta titik saat tawaf Ifadah.

 

"Saya minta diatur betul semua supaya kondisi jamaah tetap fit agar bisa menjalankan semua rukun ibadah haji," ucap Arsyad. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement