REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengimbau dukungan internasional secara besar-besaran untuk Somalia pada Selasa (11/4/2023). Desakan ini dilakukan selama kunjungannya ke negara Afrika Timur yang menghadapi kekeringan terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Menurut Guterres, keberadaannya di Somalia untuk membunyikan alarm tentang kebutuhan negara itu akan dukungan internasional yang besar. Dia menegaskan, bangsa itu sedang menghadapi kesulitan kemanusiaan sementara juga memerangi ancaman terorisme yang serius.
Guterres mengunjungi kamp pengungsi internal di Baidoa, Somalia barat daya. Dia memuji tekad warga yang telah ditunjukkan untuk membangun kembali kehidupan mereka. “Di bulan suci Ramadhan, kita perlu memiliki kemurahan hati dari komunitas internasional yang sangat penting untuk menyelamatkan orang-orang yang telah saya lihat di kamp ini dan yang hidup dalam keadaan yang sangat dramatis,” kata Guterres.
Sekjen PBB menerima sambutan karpet merah dengan pengawal kehormatan saat pejabat Somalia dan PBB menyambutnya di bandara internasional di ibu kota, Mogadishu. Sebagian besar kota dikunci untuk kunjungan Guterres, dengan transportasi umum dibatasi.
Guterres berterima kasih kepada Presiden Hassan Sheikh Mohamud atas sambutan hangatnya. Dia menantikan momen berbuka puasa Ramadhan pada Selasa malam.
Mohamud berterima kasih kepada Guterres karena telah menunjukkan kepedulian terhadap Somalia. “Kunjungan ini meyakinkan kami bahwa PBB berkomitmen penuh untuk mendukung rencana kami untuk membangun negara dan menstabilkan negara,” kata presiden.
“Kami yakin rakyat Somalia akan mampu mengatasi masalah dan tantangan yang masih mereka hadapi melalui penyelesaian pembebasan negara dan rekonsiliasi," ujar Mohamud
Pakar ketahanan pangan mengatakan, lebih dari enam juta orang kelaparan akibat kekeringan bersejarah di Somalia. Negara itu juga menghadapi ketidakamanan saat memerangi ribuan pejuang dari afiliasi Al Qaidah di Afrika Timur, yaitu al-Shabab.