Rabu 12 Apr 2023 13:53 WIB

Netanyahu Hentikan Pemukim Israel Masuki Al Aqsa Hingga Akhir Ramadhan

Pengunjung Yahudi dan wisatawan dilarang mendatangi komplek Masjid Al Aqsa

 Polisi Israel dikerahkan di Masjid Dome of the Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa menyusul penggerebekan di lokasi tersebut selama bulan suci Ramadhan di Kota Tua Yerusalem, Rabu (5/4/2023).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel dikerahkan di Masjid Dome of the Rock di kompleks Masjid Al-Aqsa menyusul penggerebekan di lokasi tersebut selama bulan suci Ramadhan di Kota Tua Yerusalem, Rabu (5/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (11/4/2023) memutuskan menghentikan intrusi pemukim Israel ke komplek Masjid Al Aqsa di wilayah pendudukan Yerusalem Timur hingga akhir Ramadan yang akan berakhir pada bulan ini.

Sebuah pernyataan oleh kantor Netanyahu mengatakan, keputusan tersebut diambil menyusul "penilaian komprehensif" atas situasi keamanan di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang telah dikunjungi Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir bersama sejumlah kepala badan keamanan Israel.

Keputusan itu menyatakan, pengunjung Yahudi dan wisatawan dilarang "mendatangi Bukit Bait Suci (komplek Masjid Al Aqsa) hingga akhir Ramadan.

Namun menurut Ben-Gvir, keputusan tersebut adalah "kesalahan serius yang tidak akan membawa perdamaian, sebaliknya dapat berisiko meningkatkan gangguan situasi keamanan lebih jauh."

Pada Selasa (11/4/2023), hampir 800 pemukim Yahudi memaksa masuk ke komplek Masjid Al Aqsa di bawah perlindungan ketat dari pasukan Israel, untuk memperingati hari Paskah Yahudi.

Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina setelah pasukan Israel pekan lalu menyerbu masuk komplek Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur dan mengusir para jemaah yang beribadah.

Penyerbuan Israel ke dalam masjid memicu serangan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon, yang kemudian dibalas kembali oleh Israel dengan serangan udara dan artileri.

Bagi umat Muslim, Al Aqsa merupakan tempat paling suci ketiga, sementara bagi Yahudi yang menyebutnya Bukit Bait Suci, mengatakan tempat itu merupakan situs dua kuil Yahudi kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel pada 1967. Israel kemudian menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak diakui masyarakat internasional.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement