Rabu 12 Apr 2023 14:02 WIB

Momen Ketika Anas Sungkem ke Ibunda

Anas mengaku terharu bisa berkumpul di kampung halamannya.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Anas Urbaningrum yang tiba di kediamannya di Kampung Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar langsung sungkem kepada ibunya sekitar pukul 12.38 WIB
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Anas Urbaningrum yang tiba di kediamannya di Kampung Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar langsung sungkem kepada ibunya sekitar pukul 12.38 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anas Urbaningrum bersama rombongan tiba di kediaman orang tuanya di Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar dari Bandung sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu (12/4/2023). Anas bergegas turun dari bus dan langsung disambut oleh para loyalis yang berada di rumahnya.

Ia langsung memasuki ke dalam rumah menuju ibunya yang tengah duduk di sebuah sofa. Anas pun langsung bersimpuh dan sungkem kepada ibunya tersebut. Bapaknya diketahui telah meninggal dunia sejak lama.

Baca Juga

Wajah Anas terlihat memerah, sesekali ia mengusap wajahnya. Sesekali ibunya membisiki Anas Urbaningrum dan sebaliknya. Setelah sungkem kepada ibunya, Anas langsung berdiri menemui kerabat-kerabatnya.

Ia pun memberikan sambutan di sebuah panggung tembok yang berada di halaman pinggir rumahnya. Terbentang spanduk bertuliskan 'Langkah Maju Bersama Dalam Perjuangan' dan sejumlah karangan bunga dari Kahmi mengucapkan selamat berkumpul.

"Alhamdulillah siang hari ini, kaki saya menginjakkan tanah ketika saya dilahirkan, menginjakkan tanah di tempat kelahiran saya ini. Saya ini menandai mudik tapi belum mudik lebaran baru mudik dari Sukamiskin, mudik lebaran tunggu beberapa hari yang akan datang," ujarnya di hadapan loyalis dan keluarga, Rabu (14/4/2023).

Mudik yang dimaksud, ia mengatakan pulang ke kampung, pulang ke asal yaitu rahim ibu. "Mudik pengertiannya apa yaitu pulang kampung pulang ke asal kita. Asal kita adalah rahim ibu kita. Itulah yang bening, suci, murni, putih, dan tidak ada noda," katanya.

Anas mengatakan sengaja datang dari Bandung langsung ke Blitar untuk memohon doa dari semua pihak sahabat, keluarga dan adik-adik. Ia berharap langkahnya ke depan dimurnikan dan dijernihkan. "Mudah-mudahan langkah saya ke depan ini. Itu dimurnikan dan dijernihkan," ungkapnya.

Ia pun mengaku terharu bisa berkumpul di kampung halamannya menjemput pintu kemurnian, kesucian dan keberkahan. Anas pun mengaku akan mempertanggungjawabkan langkahnya ke depan. "Langkah saya tidak akan pernah berhenti dan tidak akan ada yang dapat menghentikan langkah saya kecuali tuhan yang maha kuasa, gusti Allah SWT," katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement