Rabu 12 Apr 2023 14:11 WIB

Aktivitas Anas Urbaningrum Begitu Tiba di Blitar

Wajah Anas terlihat memerah, sesekali ia mengupas wajahnya.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Fernan Rahadi
Anas Urbaningrum yang tiba di kediamannya di Kampung Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar langsung sungkem kepada ibunya sekitar pukul 12.38 WIB
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Anas Urbaningrum yang tiba di kediamannya di Kampung Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar langsung sungkem kepada ibunya sekitar pukul 12.38 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anas Urbaningrum bersama rombongan tiba di kediaman orang tuanya di Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur dari Bandung, Jawa Barat, sekitar pukul 13.30 WIB, Rabu (12/4/2023). Anas bergegas turun dari bus dan langsung disambut oleh para loyalis yang berada di rumahnya.

Ia langsung memasuki ke dalam rumah menuju ibunya yang tengah duduk di sebuah sofa. Anas pun langsung bersimpuh dan sungkem kepada ibunya tersebut. Bapaknya diketahui telah meninggal dunia sejak lama.

Wajah Anas terlihat memerah, sesekali ia mengupas wajahnya. Sesekali ibunya membisiki Anas Urbaningrum dan sebaliknya. Setelah sungkem kepada ibunya, Anas langsung berdiri menemui kerabat-kerabatnya.

Ia pun memberikan sambutan di sebuah panggung tembok yang berada di halaman pinggir rumahnya. Terbentang spanduk bertuliskan 'Langkah Maju Bersama Dalam Perjuangan' dan sejumlah karangan bunga dari Kahmi mengucapkan selamat berkumpul.

"Alhamdulillah siang hari ini, kaki saya menginjakkan tanah ketika saya dilahirkan, menginjakkan tanah di tempat kelahiran saya ini. Saya ini menandai mudik tapi belum mudik Lebaran. Baru mudik dari Sukamiskin, mudik lebaran tunggu beberapa hari yang akan datang," ujarnya di hadapan loyalis dan keluarga, Rabu (14/4/2023).

Mudik yang dimaksud, yang dikatakannya sebagai pulang ke kampung, adalah pulang ke asal yaitu rahim ibu. "Mudik pengertiannya apa yaitu pulang kampung pulang ke asal kita. Asal kita adalah rahim ibu kita. Itulah yang bening, suci, murni, putih, dan tidak ada noda," katanya.

Anas mengatakan sengaja datang dari Bandung langsung ke Blitar untuk memohon doa dari semua pihak sahabat, keluarga, dan adik-adik. Ia berharap langkahnya ke depan dimurnikan dan dijernihkan.

"Mudah-mudahan langkah saya ke depan ini. Itu dimurnikan dan dijernihkan," ungkapnya.

Ia pun mengaku terharu bisa berkumpul di kampung halamannya menjemput pintu kemurnian, kesucian dan keberkahan. Anas pun mengaku akan mempertanggungjawabkan langkahnya ke depan. "Langkah saya tidak akan pernah berhenti dan tidak akan ada yang dapat menghentikan langkah saya kecuali Tuhan yang maha kuasa, gusti Allah SWT," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement