REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah negara Singapura menjajaki kerja sama bidang energi hijau dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah. Hal ini terungkap dari pertemuan antara Duta Besar (Dubes) Singapura untuk Indonesia, Kwok Foong Seng, dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Rumah Dinas Gubernur Jateng, Puri Gedeh, di Kota Semarang, Rabu (12/4/2023).
Pada pertemuan ini, keduanya mendiskusikan banyak hal terkait dengan keberlanjutan maupun peluang kerja sama yang dapat dilakukan. “Ini merupakan kunjungan pertama saya ke Jateng dan di Semarang disambut gubernur dengan hangat,” ungkapnya, usai melaksanakan pertemuan.
Dubes Kwok menyampaikan, dalam pertemuan ini telah berdiskusi banyak hal tentang masa depan kerja sama antara Pemerintah Singapura dengan Pemprov Jateng yang sudah berjalan. “Termasuk berbagai potensi kerja sama lebih lanjut di beberapa hal, seperti energi baru terbarukan dan keberlanjutan kerja sama bidang ekonomi yang telah terjalin,” jelas dia.
Singapura dan Jawa Tengah, lanjutnya, sudah memiliki hubungan spesial, di antaranya hubungan kerja sama bidang industri. Sejumlah penanam modal dari Singapura sudah membangun pabrik di Kendal Industrial Park yang yang terus berkembang.
“Kami punya keterlibatan di sana dan telah kami kunjungi kemarin dan ini terus berkembang dengan baik,” ungkapnya. Mewakili Pemerintah Singapura, Dubes Kwok juga berterima kasih kepada gubernur Jateng atas dukungannya.
“Kami berharap kerja sama ini akan berlanjut sebagai simbol kedekatan relasi baik antara dua negara bertetangga, Indonesia dan Singapura,” tegas dia.
Gubernur Ganjar Pranowo dalam kesempatan ini menyampaikan, pertemuan dengan Dubes Singapura hari ini telah membahas banyak hal. Namun yang menjadi fokus diskusi adalah pembahasan tentang potensi kerja sama energi baru terbarukan. “Karena Pak Dubes Kwok juga sangat respek dengan isu perubahan iklim,” katanya.
Makanya potensi kerja sama antara yang banyak dibahas adalah di bidang energi hijau, Termasuk potensi suplai energi ramah lingkungan yang bisa dikirim ke Singapura. "Saya kira ini yang menarik,” tegasnya.
Gubernur juga mengamini, kerja sama bidang ekonomi dan industri dengan Singapura sudah berjalan baik. Dalam pembahasan kali ini, Pemerintah Singapura juga menawarkan kerja sama untuk memberikan pelatihan kepada aparatur sipil negara (ASN) terkait pengelolaan pemerintahan, isu pengelolaan sampah, hingga pengembangan dunia digital.
“Ini merupakan bagian dari kebutuhan masa depan,” tambah Ganjar. Terakhir, gubernur juga memaparkan tanggapan dari Dubes Singapura tentang potensi besar yang dimiliki Indonesia, termasuk Jateng, dalam hal carbon credit, pemakaian tenaga surya, dan lainnya.
Gambaran potensi yang ada di Indonesia termasuk yang ada di Jateng tersebut telah dipaparkan Dubes Singapura. “Misalnya potensi kita menggunakan tenaga surya di floating area, seperti waduk atau mungkin laut yang itu sangat bisa kita jadikan sebagai satu potensi industri energi,” jelas dia.