Rabu 12 Apr 2023 16:13 WIB

BI Bali Minta Pedagang Rutin Periksa QRIS Antisipasi Penyalahgunaan

Merchant perlu memastikan tiap transaksi pembayaran QRIS telah masuk ke rekening.

Modus baru penipuan dengan menempel QRIS palsu di masjid.
Foto: Dok Republika
Modus baru penipuan dengan menempel QRIS palsu di masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali meminta para pedagang (merchant) agar rutin memeriksa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang ditampilkan. Hal itu bertujuan untuk memastikan keamanannya agar tidak disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kami minta merchant secara reguler memeriksa QRIS yang ditampilkan dan memang benar QRIS milik merchant yang bersangkutan serta tidak diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang," kata Kepala KPwBI Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Trisno menyampaikan hal tersebut sebagai upaya antisipasi dan pengawasan, terkait munculnya kasus dugaan penyalahgunaan QRIS pada kotak amal di sejumlah rumah ibadah di Jakarta.

"Selain itu, yang tidak kalah penting merchant memastikan setiap transaksi pembayaran QRIS telah masuk ke dalam rekening merchant," ucapnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat pada saat bertransaksi QRIS untuk selalu memperhatikan informasi di dalam aplikasi pada saat memindai QRIS.

"Harus dipastikan nama merchant yang tercantum di dalam aplikasi memang benar merchant yang menerima pembayaran sesuai dengan tujuan transaksi yang dilakukan," kata Trisno.

Trisno juga mengingatkan Penyelenggara Jasa Pembayaran (PJP) untuk melakukan penguatan pengawasan penyelenggaraan QRIS dengan sejumlah upaya.

Di antaranya dengan memastikan proses Know Your Merchant (KYM) pada PJP dalam memproses pendaftaran merchant baru dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya mengimbau seluruh PJP untuk memonitor kewajaran profil dan transaksi pada merchant sebagai tindakan mitigasi fraud.

"Melakukan cleansing data merchant untuk meningkatkan kualitas dan keakuratan data agar dapat menjadi tools untuk meningkatkan efektivitas pengawasan/pemantauan," ujarnya.

Kemudian meningkatkan edukasi dan literasi untuk merchant dan pengguna QRIS dalam meningkatkan keamanan transaksi QRIS.

Pihaknya mencatat jumlah merchant QRIS di Provinsi Bali hingga akhir Februari 2023 sebanyak 620 ribu merchant atau tumbuh 47 persen (yoy) sedangkan jumlah pengguna (user) tercatat sebanyak 657 ribu pengguna atau tumbuh 111 persen (yoy).

Sedangkan transaksi bulanan QRIS pada Februari 2023 tercatat sebanyak 2,8 juta transaksi dengan total nominal Rp 354,93 miliar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement